ICW Bongkar Dugaan Mark Up Gas Air Mata Rp20 Miliar, Tagih KPK Buka Perkembangan Kasus

HARIAN DISWAY — Dugaan penyimpangan dalam pengadaan gas air mata tahun anggaran 2022–2023 kembali disorot.

Indonesian Corruption Watch (ICW) menemukan indikasi mark up Rp20 miliar dari total anggaran Rp99 miliar dan menagih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuka perkembangan penanganan kasus tersebut.

BACA JUGA:KPK Segera Verifikasi Laporan Dugaan Mark Up Pengadaan Gas Air Mata

BACA JUGA:Mengenang Tragedi Gas Air Mata Tambaksari 3 Juni 2012: Doa untuk Purwo Adi Utomo

Temuan ini disampaikan setelah ICW menelusuri proses pembelian 3.400 butir peluru dan unit pistol. Selain itu, perusahaan pemenang tender diduga memiliki afiliasi dengan anggota kepolisian.

ICW menilai fakta tersebut harus ditindaklanjuti segera oleh aparat penegak hukum. Mereka menegaskan bahwa publik tidak boleh dikompromi dalam proses pengadaan.

Atas dasar itu, ICW mendatangi Gedung Merah Putih KPK. Mereka menagih perkembangan laporan dugaan korupsi yang sebelumnya telah dilaporkan sejak 2 September 2024.

BACA JUGA:Kanjuruhan Antiklimaks, Pemberi Perintah Tembak Gas Air Mata Divonis Bebas

BACA JUGA:Alasan Gas Air Mata Terbawa Angin, Dua Polisi Terdakwa Kasus Kanjuruhan Divonis Bebas

“Kami tidak mendapatkan informasi secara jelas sudah sampai sejauh mana proses penanganan perkaranya,” kata Kepala Divisi Hukum dan Investigasi ICW Wana Alamsyah pada Jumat, 15 Agustus 2025.

ICW mendesak KPK untuk membuka secara terang benderang posisi kasus ini. Mereka khawatir laporan yang sudah masuk berlarut-larut tanpa tindak lanjut nyata.

Lembaga tersebut meminta KPK tidak menyerahkan perkara ke kepolisian. Menurut mereka, konflik kepentingan bisa saja terjadi jika Polri menangani kasus pengadaan gas air mata.

BACA JUGA:Rekaman CCTV dan Kesaksian Steward Buktikan Ada Tembakan Gas Air Mata ke Tribun

BACA JUGA:Saksi Sidang Tragedi Kanjuruhan: Keputusan Menembakkan Gas Air Mata Sesuai Peraturan Kapolri

Sumber: disway.id