Ia menegaskan bahwa Teluk Meksiko adalah bagian penting dari identitas geografis dan sejarah negara Meksiko. Perubahan sepihak dari AS ini bisa berdampak pada hubungan diplomatik antara kedua negara.
Perintah eksekutif Trump ini juga memicu ketegangan antara pemerintahannya dan media. Associated Press (AP), salah satu kantor berita terbesar di Amerika Serikat, secara terbuka menolak menggunakan istilah “Teluk Amerika” dalam pemberitaannya.
Sikap AP ini berdampak langsung pada hubungan mereka dengan Gedung Putih. Pada hari Selasa, wartawan AP dilarang menghadiri sebuah acara resmi dengan Trump.
BACA JUGA:Trump dan Netanyahu Bertemu di Gedung Putih, AS Akan Ambil Alih Gaza?
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, membela kebijakan tersebut dengan menyatakan bahwa pemerintah memiliki hak penuh untuk menentukan siapa yang boleh menghadiri acara di Ruang Oval.
“Kami tidak akan membiarkan kebohongan disebarkan oleh media,” ujar Leavitt. Ia juga menekankan bahwa nama “Teluk Amerika” telah ditetapkan secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) AS, dan perusahaan-perusahaan besar seperti Google dan Apple telah mengikuti kebijakan tersebut.
Perubahan nama ini tidak hanya menimbulkan perdebatan di dalam negeri, tetapi juga memicu ketegangan dari internasional, terutama hubungan AS dengan Meksiko.(*)
*) Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya