Megengan, Tradisi Unik Sambut Ramadan, Jejak Ajaran Wali Songo

Selasa 25-02-2025,09:00 WIB
Reporter : Fella Audita Julistya*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Apem, kue tradisional berbahan dasar tepung beras, menjadi simbol penting dalam Megengan. Kata "apem" diyakini berasal dari bahasa Arab afwun, yang berarti "ampunan".

Dengan membagikan apem, masyarakat berharap mendapatkan ampunan dari Allah Swt dan membersihkan diri dari dosa-dosa sebelum memasuki Ramadan.

Bukan hanya meminta ampun kepada Allah Swt, membagikan apem juga salah satu bentuk permohonan maaf antar sesama manusia.

3. Ziarah kubur

Sebagian masyarakat juga melakukan ziarah ke makam keluarga atau leluhur. Tradisi itu dimaksudkan untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal. Sekaligus mengingatkan diri sendiri tentang kematian dan kehidupan akhirat.

Mereka juga melakukan pembersihan makam. Agar makam terlihat bersih dan itu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada leluhur.

BACA JUGA:3 Festival Musik Sambut Ramadan, Dari KapanLagi Buka Bareng BRI hingga Big Bang Ramadan

4. Bersih-Bersih lingkungan

Menjelang Ramadan, banyak warga yang membersihkan rumah, masjid, dan lingkungan sekitar. Kegiatan itu tidak hanya bertujuan untuk menciptakan kebersihan fisik. Tetapi juga sebagai simbol penyucian diri dan lingkungan dari hal-hal yang tidak baik.

Megengan masih ada dan makin berkembang seiring berjalannya waktu. Menunjukkan bahwa nilai-nilai kebersamaan dan spiritualitas tetap relevan di zaman sekarang.

Bukan hanya sekadar melaksanakan puasa dari hari pertama hingga hari kemenangan. Tapi ada tradisi yang masih melekat dan harus dilestarikan. (*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Kategori :