HARIAN DISWAY - Taiwan mengumumkan bahwa pihaknya mendeteksi 45 pesawat militer Tiongkok berseliweran di sekitar pulau formosa tersebut dalam 24 jam terakhir.
Ini menjadi jumlah tertinggi yang tercatat sejak 11 Desember tahun lalu, berdasarkan data harian kementerian yang dikompilasi kantor berita AFP (Agence France-Presse).
Pengumuman ini disampaikan sehari setelah Taipei mengecam latihan perang "live-fire" yang dilakukan oleh Tiongkok di lepas pantai selatan pulau tersebut pada Rabu, 26 Februari kemarin.
BACA JUGA:Tiongkok Kumpulkan Petinggi-Petinggi Perusahaan Mutakhir
Dilansir dari AFP, dalam pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan, sebanyak 45 pesawat militer dan 14 kapal perang Tiongkok terdeteksi dalam 24 jam terakhir hingga Kamis, 27 Februari 2025 pukul 06.00 pagi waktu setempat.
Sudah sejak lama Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mengancam akan menggunakan kekuatan militer untuk mengambil alih pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing meningkatkan kehadiran jet tempur dan kapal perang di sekitar Taiwan sebagai bentuk tekanan atas klaim kedaulatannya, yang ditolak oleh Taiwan.
BACA JUGA:Ledakan di Food Court Mall di Taiwan, 4 Orang Tewas
AFP melaporkan bahwa Taiwan sebelumnya menyatakan bahwa Tiongkok telah menggelar latihan tempur dengan pesawat dan kapal perangnya serta mengumumkan latihan "live-fire" di perairan sekitar 40 mil laut (74 km) dari selatan Taiwan.
Taiwan mengutuk tindakan ini sebagai ancaman berbahaya dan pelanggaran terhadap norma internasional.
Menanggapi aktivitas militer Tiongkok, pasukan Taiwan dikerahkan untuk memantau, memberikan peringatan, dan merespons dengan tepat, menurut pernyataan kementerian.
BACA JUGA:Menilik Ketegangan Perdagangan Tiongkok-AS di Era Trump 2.0
Ketegangan antara Taiwan dan Tiongkok semakin meningkat setelah Taiwan pada Selasa, 25 Februari 2025 menangkap kapal kargo berbendera Tiongkok yang diduga telah memutus kabel telekomunikasi bawah laut yang melayani Kepulauan Penghu di Taiwan.
Insiden ini menambah kekhawatiran bahwa Tiongkok dapat memutus jalur komunikasi sebagai bagian dari upaya untuk memblokade atau merebut pulau tersebut.
Taiwan merupakan salah satu titik panas yang berpotensi memicu perang antara Tiongkok dan Amerika Serikat, yang merupakan sekutu utama serta pemasok senjata terbesar bagi Taiwan.