Tiongkok Kumpulkan Petinggi-Petinggi Perusahaan Mutakhir

Tiongkok Kumpulkan Petinggi-Petinggi Perusahaan Mutakhir

XI JINPING memimpin pertemuan dengan pengusaha swasta di Beijing, 17 Februari 2025.-XINHUA-

Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu dengan pendiri Alibaba, Jack Ma, serta sejumlah pengusaha terkemuka lainnya, Senin 17 Februari 2025. Pertemuan itu menunjukkan dukungan Beijing terhadap sektor swasta yang bertahun-tahun menghadapi tekanan regulasi.

TENGOKLAH nama-nama yang diundang dalam pertemuan dengan Xi Jinping tersebut. Selain Jack Ma, ada CEO Xiaomi Lei Jun. Hadir pula Wang Xing, pendiri Meituan; Wang Xingxing, pendiri perusahaan robot Unitree; serta Ren Zhengfei, pendiri Huawei yang disebut-sebut memainkan peran penting dalam ambisi Tiongkok mengurangi ketergantungan pada teknologi Amerika Serikat.

Mereka semua diberi kesempatan berpidato. Setelah itu, barulah Xi Jinping—yang didampingi Perdana Menteri Li Qiang—berbicara.

Pertemuan itu memang telah lama dinantikan. Agar bisa meningkatkan optimisme di pasar saham Tiongkok. Langkah tersebut menegaskan sikap Partai Komunis yang lebih terbuka terhadap perusahaan swasta. Sebab, sektor itulah yang bisa menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

BACA JUGA:Ketika Jumlah Hewan Peliharaan di Tiongkok Lampaui Jumlah Balita

BACA JUGA:Parade Kostum Kreatif di Sincia Run 2025, Kaisar Tiongkok Raih Best Costume

Jack Ma sebetulnya adalah salah satu tokoh utama yang terdampak oleh kebijakan pemerintah sejak 2020. Ketika itu, Ant Group miliknya batal melakukan IPO. Kegagalan di lantai bursa itu diputuskan oleh Beijing.

Keputusan tersebut menandai awal dari kampanye pemerintah untuk memperketat kendali atas ekonomi dan membatasi pengaruh miliarder. Ma kemudian menghilang dari sorotan publik.


KANTOR HUAWEI di Shenzhen, Provinsi Guangdong. Perusahaan itu disebut-sebut sebagai salah satu benteng industri teknologi Tiongkok melawan dominasi Amerika Serikat.-JADE GAO-AFP-

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Beijing mulai melonggarkan pendekatannya seiring perlambatan ekonomi. Alibaba dan perusahaan lain mulai beradaptasi dengan prioritas Xi. Termasuk dalam hal pengembangan kecerdasan buatan (AI).

"Ini adalah sinyal terkuat yang dapat dikeluarkan Tiongkok untuk meningkatkan kepercayaan publik," kata You Chuanman, dosen senior di Singapore University of Social Sciences. "Kehadiran Xi dalam pertemuan tersebut menegaskan signifikansi politiknya," tambahnya.

BACA JUGA:Tiongkok Kian Akrab dengan Teknologi Robot, Dari Penari sampai Asisten Toko

BACA JUGA:Menilik Ketegangan Perdagangan Tiongkok-AS di Era Trump 2.0

Menurut You, kebijakan itu lebih merupakan upaya mendukung sektor swasta. "Beijing mulai bergerak dari regulasi ketat ke arah kebijakan yang lebih positif bagi ekonomi swasta," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: