Daftar Segera, Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025, Ajang Nasional bagi Siswa, Mahasiswa, dan Santri

Pedanftaran melalui link yang disediakan -dok.istimewa-
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Ajang Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025 semakin dekat. Pendaftaran peserta sudah dibuka hingga 8 September mendatang.
Siswa SMA, mahasiswa, maupun santri dari seluruh Indonesia bisa mengikuti event tersebut. Kompetisi ini merupakan wadah bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan berbahasa Mandarin, baik dalam bentuk pidato maupun debat.
Tira Mada, panitia penyelenggara menyebutkan, pendaftaran dilakukan secara online melalui link yang disediakan. Untuk kompetisi debat, melalui link https://bit.ly/debatemandarin. Lalu kompetisi pidato melalui https://bit.ly/debatespeechmandarin.
“ Selain keterampilan berbahasa, ajang ini bertujuan menumbuhkan rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, serta wawasan global bagi para peserta,” kata Tira. Ketentuan peserta bisa diunduh pada link pendaftaran tersebut.
Tira menjelaskan, Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025, berlangsung pada September dan Oktober. Rinciannya, babak penyisihan kompetisi Debat pada 13 dan 14 September 2025, lalu 3 hingga 5 Oktober 2025 merupakan babak final kompetisi dan pidato.
Ketentuan peserta debat dan pidato -dok.istimewa-
Untuk lomba debat, setiap tim beranggotakan tiga orang. Bagi santri, mereka bisa maju mewakili pesantren, atau mewakili sekolahnya. “Jadi, bisa satu tim dari satu pesantren, tapi beda sekolah,” jelas Tira.
Sebaliknya, sangat mungkin satu tim terdiri atas santri satu sekolah beda pesantren. “Ini bagi mereka yang mewakili sekolah,” imbuhnya.
Direktur Utama Harian Disway Tomy C. Gutomo menjelaskan, Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025 mengemban dua misi. Yakni peringatan 75 tahun hubungan kerjasama Indonesia dan Tiongkok, serta peringatan hari Santri Nasional.
Tomy menjelaskan hubungan kerjasama Indonesia Tiongkok dibangun sejak 1950. Ada beberapa bidang yang menjadi poin penting pada kerjasama tersebut. Antara lain, ekonomi dan perdagangan, investasi, pendidikan dan budaya, serta diplomasi strategis.
BACA JUGA:Santri LPI Maktuba Al Majidiyah Siap Ikut Disway Mandarin Debate & Speech Competition
Terkait hari Santri, Tomy mengatakan babak final berlangsung bulan Oktober. Hampir bersamaan dengan hari Santri nasional. Selain itu, saat ini banyak para santri dari Indonesia yang mendapat beasiswa pendidikan ke Tiongkok.
Karena itu, Ia mengharapkan partisipasi dari pesantren untuk menjadi peserta kompetisi tersebut. “ Kami melihat, banyak pesantren yang mempelajari bahasa Mandarin, kompetisi ini merupakan wadah bagi mereka untuk berekspresi,” ungkapnya.
Tomy juga mengungkapkan bahwa kompetisi ini bukan hanya tentang kemampuan berbahasa Mandarin. Tapi juga tentang membangun generasi muda yang siap bersaing secara global.
Kompetisi ini akan menggandeng Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, lembaga pendidikan bahasa Mandarin, Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama atau ISNU, Perhimpunan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jawa Timur, dan beberapa lembaga lain. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: