Ketika Jumlah Hewan Peliharaan di Tiongkok Lampaui Jumlah Balita

ANAK MELIHAT KUCING dalam pameran Pet Fair Asia di Shanghai, 21 Agustus 2024.-HECTOR RETAMAL-AFP-
Tren kepemilikan hewan peliharaan di Tiongkok mengalami lonjakan signifikan. Menurut laporan terbaru dari Goldman Sachs, pada 2024, jumlah hewan peliharaan di negara tersebut untuk pertama kalinya melampaui jumlah anak di bawah usia empat tahun. Bahkan, diproyeksikan bahwa pada tahun 2030, jumlah hewan peliharaan hampir dua kali lipat dari jumlah balita.
Fenomena itu terjadi di tengah penurunan angka kelahiran yang terus berlanjut dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai perbandingan, pada 2021, China memiliki 73,4 juta bayi dan balita. Namun jumlah itu terus menyusut.
Di sisi lain, industri hewan peliharaan berkembang pesat. Itu menunjukkan pergeseran sosial dalam pola pengasuhan dan hubungan manusia dengan hewan.
Data dari China Pet Industry White Paper 2025 mencatat bahwa populasi hewan peliharaan di daerah perkotaan saja telah mencapai 120 juta pada 2024. Selain itu, pasar konsumsi hewan peliharaan, khususnya anjing dan kucing, telah melampaui 300 miliar yuan (sekitar Rp 6,6 triliun).
KUCING DUDUK di salah satu lapak pedagang di Hong Kong, 13 Februari 2025.-PETER PARKS-AFP-
Dengan populasi perkotaan Tiongkok yang mencapai 930 juta orang pada 2023, statistik menunjukkan bahwa rata-rata satu dari delapan penduduk kota memiliki hewan peliharaan. Angka itu menggambarkan betapa besarnya pergeseran gaya hidup masyarakat Tiongkok. Mereka kini semakin memberikan ruang bagi hewan peliharaan dalam keseharian.
Tak hanya jumlah pemilik hewan yang meningkat. Cara memperlakukan hewan peliharaan juga mengalami perubahan drastis. Jika dahulu hewan dianggap sebagai teman atau sahabat, kini mereka diperlakukan layaknya anggota keluarga. Bahkan seperti anak sendiri.
BACA JUGA:Hewan Peliharaan Carter Pesawat
BACA JUGA:Tip Atasi Masalah Obesitas pada Hewan Peliharaan
Perubahan persepsi itu terlihat dari besarnya pengeluaran yang dialokasikan pemilik hewan untuk kebutuhan peliharaan mereka. Misalnya, Shen Jing, seorang pemilik anjing Golden Retriever, menghabiskan sekitar 1.500 yuan (Rp 3 ,3 juta) per bulan hanya untuk makanan, camilan, dan mainan anjingnya.
Sementara itu, Gao Boxin, pemilik anjing jenis Corgi, rela membeli treadmill khusus hewan serta monitor detak jantung untuk memastikan kesehatan. Bahkan, ada pemilik yang mengeluarkan hingga 5.867 yuan (sekitar Rp 13 juta) hanya untuk membeli toilet hewan. Angka itu tentu jauh lebih tinggi dibandingkan harga toilet manusia biasa.
Tren tersebut mencerminkan meningkatnya kesadaran akan kesejahteraan hewan serta meningkatnya industri yang mendukung gaya hidup hewan peliharaan.
KONTES ANJING CANTIK dalam Pet Fair Asia di Shanghai, 21 Agustus 2024.-HECTOR RETAMAL-AFP-
Tiongkok kini memasuki fase yang disebut sebagai Pet Economy 3.0. Pada era Pet Economy 1.0 di abad ke-20, hewan peliharaan lebih banyak dipelihara untuk tujuan fungsional. Misalnya, anjing penjaga atau kucing pemburu tikus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: