HARIAN DISWAY - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (KAI Daop 1 Jakarta) memprediksi dengan adanya lonjakan pemudik pada musim Lebaran 1446H mencapai 845.448 penumpang dengan total 1.836 perjalanan.
Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko mengungkapkan, penjualan tiket untuk perjalanan mudik pada periode ini sudah dibuka sejak H-45 sebelum keberangkatan, tepatnya pada 4 Februari.
Dengan adanya kebijakan itu, memungkinkan pelanggan dapat merencanakan perjalanan lebih baik serta memperoleh tiket lebih awal.
"Prediksi ini didasarkan pada rencana operasi (Renop) masa angkutan Lebaran yang berlangsung selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April 2025," ujarnya, Jumat, 14 Maret 2025.
Dari tren Jumlah penumpang kereta api jarak jauh yang terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2024, jumlah penumpang mencapai 827.985 dengan 1.693 perjalanan, naik dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 760.831 penumpang dengan 1.583 perjalanan.
"Terjadi peningkatan sebesar 8 persen dari tahun 2023 ke 2024, dan 2 persen dari tahun 2024 ke 2025," ujar Ixfan.
Oleh karena itu, Jumlah perjalanan kereta api jarak jauh mengalami peningkatan signifikan yaitu10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada Lebaran 2024, KAI Daop 1 Jakarta mengoperasikan 28 kereta api reguler dan 12 kereta tambahan dari Stasiun Gambir, serta 31 kereta api reguler dan 3 kereta tambahan dari Stasiun Pasar Senen.
BACA JUGA:Catat Tanggalnya! Ini Jadwal Pemesanan Tiket Kereta Api Lebaran 2025 di Daop 8 Surabaya
"Untuk Lebaran 2025, diproyeksikan Stasiun Gambir akan melayani 34 kereta api reguler dan 11 kereta api tambahan, sementara Stasiun Pasar Senen akan melayani 34 kereta api reguler dan 4 kereta api tambahan," imbuh Ixfan.
Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta menyediakan 1.012.615 kursi dengan total 1.858 perjalanan kereta api.
Hingga saat ini, telah terjual 535.000 tiket dengan tingkat okupansi mencapai 53 persen, yang diperkirakan akan terus meningkat menjelang Lebaran.
"Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28-31 Maret, dengan okupansi sementara mencapai 83 persen di seluruh perjalanan kereta api," ujar Ixfan Hendriwintoko.