PT Jaya Garment Sukses Makmur, Kiat Bertahan Hingga Sukses

Jumat 14-03-2025,20:59 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Industri tekstil merupakan bisnis yang paling menjanjikan. Tak pernah habis. Semua orang butuh pakaian. Hanya saja, semakin lama, persaingan di sektor itu sangat ketat. PT Jaya Garment Sukses Makmur punya kiat khusus untuk bertahan dan sukses. 

Saat itu, Robert Jayaputra baru satu tahun membantu ayahnya, Jap Soegiono Jayaputra. Keduanya mengembangkan PT Jaya Garment Sukses Makmur (JGSM).

Tapi usaha mereka langsung dihadapkan dengan badai besar. Masalah yang menerpa semua bidang usaha: pandemi Covid-19.

BACA JUGA:Kisah Mojiken Studio, Pengembang Asal Surabaya Menciptakan Gim Kelas Dunia

Semua sektor usaha langsung tiarap. Kondisi itu memaksa Robert untuk putar otak. Ia harus bisa buat perusahaan yang membawahi merk dagang Walrus itu tetap bertahan. Perusahaan tersebut sudah dibangun oleh ayah Robert sejak 1989. Artinya, sudah berdiri selama 36 tahun.

“Dahulu sebelum pandemi, penjualan kami memang sangat tinggi. Kami juga melakukan kerjasama dengan beberapa brand. Termasuk mengisi di Matahari Department Store. Di sisi lain, kami juga memiliki brand sendiri. Yakni Walrus,” katanya, saat ditemui Harian Disway, 13 Maret 2025.

Ia menceritakan, saat pandemi melanda, salah satu sales tidak berhasil menjual pakaian satu pun. Itu pertama kalinya dalam sejarah perusahaan.

BACA JUGA:Mengenal Agustinus Tri Budi Utomo, Pemimpin Baru Keuskupan Surabaya (6-Habis): Mencintai seperti Kristus Mencintai


Jatuh bangun pernah dialami. Namun, Robert Jayaputra punya kiat khusus menjalankan perusahaannya hingga sukses.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

“Saat itu lebaran juga. Saya ingat sekali. Itu sejarah kelam yang jangan sampai terulang kembali. Penurunan penjualan dibanding 2019 turun 90 persen,” kenangnya.

Saat itu, ada aturan semua masyarakat tidak diperbolehkan datang di keramaian. Termasuk pusat perbelanjaan.

“Saat itu, kami langsung beralih untuk membuat masker dan APD. Bahkan kami sampai membeli alat khusus. Syukur, penjualan bisa kembali naik,” terangnya. 

BACA JUGA:Tanoto Foundation Cetak Pemimpin Masa Depan Lewat Program Teladan (1): Pimpin Diri Sendiri Mengasah Soft Skill

Ia menceritakan, PT JGSM sebenarnya berdiri pada 1986. Ketika itu, belum ada produksi baju sama sekali. Ayahnya masih menjadi sales pakaian di salah satu brand. Pun, perusahaan juga masih join dengan brand tersebut. Menjualkan produk mereka.

“Saat itu, kami masih berjualan pakaian dalam. Jadi, setelah itu papa saya ingin mencoba menjual produk lain di luar pakaian dalam. Langkah awal, mencoba menjual pakaian dengan jumlah kecil. Satu lusin atau dua lusin,” terangnya.

Sekitar 1987, PT JGSM memutuskan untuk membuka pabrik untuk memproduksi baju sendiri. Pabrik itu berlokasi di Pasuruan. Barulah brand Walrus hadir dua tahun kemudian. 

Kategori :