HARIAN DISWAY - Bulan Ramadan bukan hanya tentang ibadah dan kebersamaan. Tetapi juga momen yang dinanti banyak pekerja: Tunjangan Hari Raya (THR).
Setiap tahun, pencairan THR menjadi perbincangan hangat. Baik di kalangan karyawan maupun pengusaha.
Namun, di balik kebahagiaan menerima dana tambahan itu, muncul pertanyaan besar: Apakah THR benar-benar dimanfaatkan secara bijak?
Tunjangan Hari Raya diberikan sebagai bentuk penghargaan bagi pekerja menjelang Idulfitri. Bagi sebagian orang, THR menjadi penyelamat keuangan. Terutama untuk menutup kebutuhan selama Ramadhan dan Lebaran.
Tapi tidak sedikit yang mengira THR sebagai "uang ekstra" yang bebas digunakan untuk apa saja.
BACA JUGA: Ramadan Penuh Berkah! Lazada Hadirkan Promo dan Kejutan Spesial untuk Warga Surabaya
Menjelang Lebaran, terdapat berbagai promo e-commerce, juga berbagai iklan yang menawarkan diskon besar-besaran.
Godaan untuk berbelanja semakin kuat. Membuat banyak orang sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Setiap individu memiliki prioritas yang berbeda-beda dalam mengelola THR. Namun, pola pengeluaran umum yang terlihat antara lain:
Belanja kebutuhan Lebaran: Pakaian baru, makanan khas Idulfitri, dan parsel untuk keluarga.
Mudik dan biaya perjalanan: Tiket transportasi, akomodasi, serta oleh-oleh untuk sanak saudara.
Bayar utang dan cicilan: Sebagian orang menggunakan THR untuk melunasi kewajiban finansial.
Dana darurat dan tabungan: Sebagian pekerja kecil memilih menyisihkan THR untuk keperluan masa depan.
Investasi dan zakat: Ada juga yang memanfaatkan THR untuk bersedekah dan berinvestasi dalam bentuk emas atau reksa dana.
Gunakan THR untuk melunasi utang agar keuangan lebih stabil setelah Lebaran. --Freepik