Mengenal Upacara Melasti, Tradisi Menjelang Nyepi

Jumat 28-03-2025,09:57 WIB
Reporter : Ilmi Bening
Editor : Doan Widhiandono

Amati Lelanguan – Tidak menikmati hiburan, sebagai wujud pengendalian indria.

Sehari sebelum Nyepi, umat Hindu melaksanakan upacara pengerupukan yang ditandai dengan pawai Ogoh-ogoh, yaitu patung raksasa berwujud menyeramkan yang melambangkan sifat jahat atau buta kala. Setelah diarak keliling desa, ogoh-ogoh kemudian dibakar sebagai simbol penghancuran sifat buruk dalam diri manusia.

Ketika Nyepi tiba, seluruh aktivitas di Bali berhenti total. Bandara ditutup, jalanan sepi tanpa kendaraan, serta seluruh tempat usaha tutup. Tidak ada suara gaduh, lampu-lampu dimatikan, dan umat Hindu menjalani refleksi diri dalam keheningan.

BACA JUGA:KAI Daop 8 Surabaya Antisipasi Lonjakan Penumpang KAI Jelang Hari Raya Nyepi dan Awal Ramadan

BACA JUGA:JBT akan Tutup Jalan Tol Bali Mandara Tutup selama 32 Jam saat Hari Raya Nyepi 2024

Setelah melewati Nyepi, umat Hindu merayakan Ngembak Geni keesokan harinya. Pada hari ini, mereka saling bersilaturahmi, bermaaf-maafan, serta kembali menjalankan kehidupan dengan semangat baru dan hati yang bersih.

Dengan berbagai prosesi sakral ini, upacara Melasti tidak hanya menjadi tradisi tahunan, tetapi juga simbol pembersihan dan penyucian diri sebelum memasuki tahun baru yang lebih baik. (*)

Kategori :