Belum Selesai Tarif, AS Umumkan Biaya Sandar untuk Kapal-Kapal Tiongkok, Negara Lain juga Kena

Jumat 18-04-2025,13:38 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

Sementara itu, kapal pengangkut gas alam cair (LNG) juga akan dikenakan biaya baru, tetapi penerapannya ditunda selama tiga tahun ke depan.

Sebagai tambahan, AS juga berencana menerapkan tarif baru untuk peralatan bongkar muat buatan Tiongkok seperti crane dermaga dan alat pengangkut kontainer. 

BACA JUGA:Badai Tarif Trump, Strategi Geopolitik atau Gertakan Dagang?

Lembar fakta yang menyertai pengumuman tersebut menyatakan bahwa biaya tidak akan mencakup pengiriman di Danau Besar atau Karibia, pengiriman ke dan dari wilayah AS, atau ekspor barang curah dengan kapal kosong.

Sektor perkapalan AS sendiri pernah berjaya setelah Perang Dunia Kedua. Namun kini, kontribusinya terhadap produksi global turun drastis hingga hanya 0,1 persen. 

Sebaliknya, Tiongkok saat ini membangun hampir separuh kapal yang diluncurkan di dunia, diikuti oleh Korea Selatan dan Jepang. Ketiga negara Asia itu menguasai lebih dari 95 persen pasar pembuatan kapal sipil.

BACA JUGA:Boeing Tertekan, Tiongkok Larang Pengiriman Pesawat AS

Sejumlah asosiasi industri di AS telah menyampaikan kekhawatiran mereka. Mereka menilai bahwa kebijakan ini bisa berdampak pada lonjakan harga barang impor dan memberikan tekanan besar terhadap para pelaku ritel di AS.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kategori :