HARIAN DISWAY - Final Copa del Rey Barcelona vs Real Madrid akan digeber di Estadio La Cartuja, Sevilla. Di sana, dua tim raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, akan bertarung, Minggu dini hari, 27 April 2025 pukul 03.00 WIB.
Itu adalah pertandingan yang lebih dari sekadar angka di lembar statistik, melainkan adalah pertaruhan sejarah. Anda sudah tahu, duel dua tim itu biasa disebut El Clasico.
Final itu bukan hanya tentang menambah koleksi trofi. Bagi Barcelona, kemenangan berarti mengakhiri puasa panjang mereka di final Copa del Rey melawan Real Madrid, yang terakhir kali diraih pada 1990.
Sementara bagi Los Blancos (sebutan Real Madrid), itu adalah kesempatan untuk memperpanjang dominasi mereka atas rival abadi mereka di ajang tersebut, setelah menang dalam dua final terakhir pada 2011 dan 2014.
Namun, lebih dari itu, ini adalah pertarungan antara dua filosofi, dua pelatih, dan dua generasi pemain yang ingin membuktikan siapa yang layak menjadi penguasa sepak bola Spanyol.
Tekanan tinggi, atmosfer panas, dan tensi yang membara membuat El Clasico di dini hari nanti jauh lebih dari sekadar pertandingan biasa.
BACA JUGA:Real Madrid Siapkan Kostum Spesial untuk Final Copa del Rey Lawan Barcelona
BACA JUGA:Rating Pemain Barcelona Pasca Kalahkan Mallorca 1-0, Olmo-Pedri Oke!
Barcelona Dapat Momentum Apik
Gol tunggal Dani Olmo mengantarkan Barcelona kokoh di puncak klasemen La Liga-Tangkapan Layar Instagram@barcelona-
Di bawah arahan Hansi Flick, Barcelona sedang menapaki jalur emas menuju era baru. Musim ini bisa menjadi penanda kebangkitan klub berjuluk Blaugrana tersebut.
Flick sudah membawa timnya meraih satu trofi penting saat mengalahkan Madrid 5-2 di final Supercopa. Kini, dengan posisi kokoh di puncak LaLiga dan Semifinal Liga Champions menanti, trofi Copa del Rey bisa menjadi langkah besar menuju treble winners atau bahkan quadruple.
Namun, Barcelona harus menghadapi badai cedera. Robert Lewandowski , mesin gol utama mereka, absen karena cedera hamstring.
Tugas mencetak gol akan dipercayakan kepada Ferran Torres , yang didukung oleh kecepatan Lamine Yamal dan kreativitas Raphinha di sayap.
Di lini belakang, absennya Alejandro Balde dan kondisi meragukan Ronald Araujo memaksa Flick bergantung pada duet muda Pau Cubarsi dan Gerard Martin, yang belum sepenuhnya teruji di panggung sebesar ini.
Meski begitu, Barcelona masih memiliki pemain-pemain berpengalaman seperti Frenkie de Jong dan Jules Kounde , yang siap membawa tim melewati ujian terberat itu.