Ia memperkirakan tren positif IHSG akan berlangsung hingga pertengahan pekan depan, setidaknya sampai akhir April 2025. “Ada pandangan umum bahwa pembagian dividen di bulan April memberi efek positif,” tambahnya.
Namun demikian, ada kekhawatiran akan pola tahunan di mana pasar biasanya melemah pada bulan Mei. “Kalau melihat pola tahunan, saya perkirakan kenaikan ini akan berlangsung hingga Rabu pekan depan. Setelah itu, kita lihat perkembangannya,” bebernya.
Dengan harga saham yang relatif murah saat ini, investor berbondong-bondong masuk ke pasar. Menurut Leo, kondisi seperti ini belum tentu terulang dalam waktu dekat.
“Hampir semua emiten sebelumnya sempat terkoreksi, rata-rata bisa diskon hingga 30 persen. Ini menjadi peluang bagi investor, termasuk investor asing,” ujarnya.
Apalagi, nilai tukar rupiah yang terus melemah membuat saham-saham Indonesia semakin murah di mata investor luar negeri. “Faktor ini pula yang mendorong investor asing kembali masuk ke pasar kita,” pungkas Leo. (*)