Setelah era Rindaman, muncul Hanaki Guriko. Sama-sama dari Suzuran, Guriko membawa kekuatan brutal dan semangat liar yang seolah mustahil dijinakkan.
Guriko juga memilih jalan lonewolf. Ia tidak berminat menguasai Suzuran, bahkan menganggap semua perebutan tahta itu membosankan.
Namun, siapapun yang menantangnya akan segera menyadari kekeliruan mereka. Guriko adalah petarung natural: cepat, kuat, dan brutal. Ia bisa mengalahkan lawan-lawan kuat seperti Tsukishima Hana atau bahkan tokoh-tokoh dari Front of Armament.
BACA JUGA:Moonrise, Anime Baru Wit Studio Tayang 10 April di Netflix
BACA JUGA:Rekomendasi 5 Anime untuk Ngabuburit, dari Super Cub hingga Kino’s Journey
Yang membuat Guriko berbeda adalah sikapnya yang blak-blakan dan mudah marah. Tapi di balik temperamennya, ia punya prinsip kuat: pertarungan harus adil. Ia tidak pernah menyerang orang yang lemah tanpa alasan, dan ia tidak pernah berkhianat.
Sebagai lonewolf, Guriko juga menunjukkan satu hal penting: dia setia pada dirinya sendiri. Tidak ada loyalitas palsu, tidak ada politik kekuasaan. Hanya satu hal yang bisa membuatnya bergerak: rasa tertantang.
3. Tatsuo Kuzugami
Tatsuo Kuzugami petarung lonewolf yang hampir sekuat Rindaman. --anime planet
Nama Tatsuo Kuzugami mungkin terdengar asing bagi sebagian penggemar Crows x Worst, namun di kalangan para petarung, ia adalah legenda kecil yang tak bisa diabaikan.
Kuzugami berasal dari Manji Empire, geng besar yang mendominasi sebelum cerita utama Crows dimulai. Namun ia memilih keluar, mencari pertarungan sejati yang bisa memuaskannya. Dalam pencariannya, ia datang ke Toarushi dan membuat kekacauan.
BACA JUGA:Anime Hotel Inhumans Siap Tayang Juli, Kisah Hotel yang Melayani Para Pembunuh Bayaran
BACA JUGA:Utahime Dream Akan Diadaptasi Menjadi Anime, Tampilkan Persaingan Utahime dalam Lagu dan Pertunjukan
Kuzugami mengalahkan banyak petarung top, bahkan membuat Zetton—salah satu petarung Suzuran terbaik—terkapar.
Namun saat menghadapi Bouya Harumichi, pertarungan mereka menjadi titik balik. Bouya mampu meladeni kekuatan brutalnya, hingga Kuzugami akhirnya mengakui kelelahan dan kejenuhannya dalam dunia kekerasan.
Setelah itu, Kuzugami meninggalkan dunia pertarungan. Ia memilih hidup tenang, sebuah keputusan yang membuatnya berbeda dari lonewolf lainnya. Bukan hanya kuat, Kuzugami juga menunjukkan bahwa kekuatan mental untuk berhenti bertarung adalah pencapaian yang jauh lebih sulit daripada memenangkan ribuan duel.