Layanan Jamaah Haji Kini Dipegang 8 Perusahaan Kelas Dunia, Ini Daftarnya!

Selasa 29-04-2025,09:48 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY – Kementerian Agama (Kemenag) memastikan layanan puncak ibadah haji bagi jamaah Indonesia tahun 2025 sudah siap sepenuhnya.

Masa puncak ibadah haji berlangsung pada 8–13 Zulhijjah. Direktur Layanan Haji Luar Negeri Muchlis M Hanafi mengatakan, untuk kali pertama, Kemenag bekerja sama dengan 8 perusahaan penyedia layanan.

Keterlibatan delapan perusahaan ini merupakan inovasi dalam penyelenggaraan layanan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi.

BACA JUGA:Bocoran Lengkap Layanan Haji 2025: Hotel Dekat Ka'bah, Makan 127 Kali!

Pada masa lalu, sekitar tahun 1950–1970-an, layanan jamaah disiapkan oleh para Syekh dari Jawa. Kemudian, pada 1981–1983, layanan tersebut dilebur menjadi satu muassasah berbasis geografis.

“Kalau dari Malaysia, Indonesia, Singapore, Brunei, Thailand itu muassasahnya namanya Asia Tenggara. Jadi mesti kita dilayani ke situ,” sebut Muchlis.

Seiring perubahan kebijakan, sejak 2021–2023, Muassasah diwajibkan oleh Kerajaan Arab Saudi untuk bertransformasi menjadi perusahaan profesional.

BACA JUGA:Warga Indonesia Jangan Tertipu Tawaran Visa Nonhaji, Kemenag: Aturan Arab Sangat Ketat!

Kini, penyedia layanan tidak lagi berbasis wilayah. Jamaah haji Indonesia tidak harus dilayani oleh perusahaan Asia Tenggara saja, melainkan terbuka untuk berbagai perusahaan yang memenuhi standar pelayanan.

“Ketika kita mulai penyediaan barang dan jasa pada Desember 2024, ada 43 perusahaan yang mendaftar. Lalu 16 yang presentasi dan mengajukan penawaran setelah proses verifikasi. Dari 16 itu kita pilih 8 yang terbaik,” papar Muchlis M Hanafi.

Delapan perusahaan ini nantinya akan melayani jamaah haji Indonesia mulai dari kedatangan hingga kepulangan. Termasuk pada masa puncak di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

BACA JUGA:Menag Nasaruddin Umar Beri Pesan Ini untuk Petugas Haji 2025 di Madinah

Untuk konsumsi, Kemenag menggandeng 55 perusahaan katering yang akan menyiapkan 84 kali makan selama di Makkah dan 15 kali makan saat puncak haji di Armina. Di Madinah, ada tambahan 27 kali makan yang disiapkan oleh 21 perusahaan katering.

“Total yang kita siapkan untuk jamaah haji kita selama di Arab Saudi itu 127 kali makan. Jadi kami harus menyiapkan 25,8 juta box makanan,” ucap Muchlis.

Kemenag juga menginstruksikan penggunaan produk dalam negeri untuk bahan baku katering. Dari kebutuhan 611 ton bumbu, 475 ton di antaranya berasal dari Indonesia.

Kategori :