Media sosial dan budaya ‘spoiler’ mendorong Gen Z untuk cepat menonton film atau serial yang sedang viral.
Meski ingin menghindari spoiler, mereka juga punya rasa FOMO. Sehingga memilih layanan streaming agar bisa segera mengikuti tren.
Rekomendasi dari influencer dan teman turut memperkuat alasan mereka untuk terus berlangganan.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Game Berlangganan PS Plus Edisi Juni 2023
Kelemahan Konsumsi Langganan Digital
Meskipun menawarkan banyak kemudahan, kebiasaan langganan aplikasi digital juga menimbulkan tantangan dalam kondisi finansial.
Fenomena kelelahan langganan akan muncul ketika terlalu banyak layanan yang diikuti tanpa digunakan secara maksimal.
Hal itu bisa menimbulkan tekanan finansial dan pengelolaan keuangan yang buruk. Selain itu, langganan ilegal atau berbagi akun juga menimbulkan persoalan etika dan potensi pelanggaran hukum.
Ada juga kekhawatiran tentang brain rot, yaitu kebiasaan mengonsumsi konten digital secara pasif yang bisa menurunkan produktivitas dan kualitas hidup.
Terlalu bergantung pada hiburan instan dapat membuat seseorang mudah terdistraksi dari kegiatan yang lebih bermanfaat.
BACA JUGA:Instagram Uji Coba Langganan Berbayar, Kreator Bisa Cuan Banyak
Menggunakan Konsumsi Langganan Digital Dengan Bijak
Gaya hidup berlangganan mencerminkan kebutuhan generasi muda akan efisiensi, nilai, dan konektivitas.
Namun, penting bagi mereka untuk tetap bijak dalam memilih dan mengelola langganan.
Memprioritaskan kualitas daripada kuantitas, mengevaluasi manfaat nyata, serta menjaga keseimbangan digital merupakan kunci agar tren itu membawa manfaat jangka panjang.
Di tengah maraknya budaya digital dan kemudahan akses yang ditawarkan, Gen Z perlu menjadi konsumen yang cerdas.
Langganan aplikasi premium memang memberikan banyak keuntungan. Tetapi tanpa pengelolaan yang bijak, hal itu bisa berubah menjadi beban.
BACA JUGA:YouTube Premium Mulai Sediakan Langganan Tahunan, Tapi...