Tidak hanya itu, hubungan dengan mitra perdagangan dari berbagai negara hingga citra dan reputasi Tiongkok dalam skala global masuk skala prioritas tersebut. Pemerintah Tiongkok saat ini memang begitu asertif dalam menghadapi segala bentuk kritik maupun serangan terhadap kepentingan nasionalnya.
Hal itu selaras dengan tujuan pembangunan yang ingin dicapai Tiongkok pada 2035, yakni mewujudkan modernisasi sosialis sekaligus peringatan 100 tahun pada 2049 guna mencapai modernisasi Tiongkok sepenuhnya.
MENGHADAPI TIONGKOK SAAT INI
Mau tidak mau, suka atau tidak suka, posisi Tiongkok sebagai aktor global memiliki pengaruh yang sangat kuat dan tidak dapat dihindarkan. Negara-negara lain, termasuk sektor swasta yang berada di wilayah Tiongkok saat ini, tentu akan mematuhi hukum dan kepentingan di wilayah tersebut.
Bagi Presiden Xi Jinping, penting untuk menjaga kelangsungan hidup rezim dan memastikan stabilitas dalam jangka panjang, termasuk membentuk stabilitas di lingkungan internasional agar lebih aman.
Hal itu dibuktikan dengan makin intensif menghadapi segala bentuk tantangan dan ancaman, terhitung kenaikan tarif perang dagang dengan Amerika Serikat yang jelas mengusik stabilitas keamanan di Tiongkok. (*)
*) Nuke Faridha Wardhani adalah dosen Departemen Politik, Universitas Airlangga
*) Brillin Yapply adalah alumnus ilmu politik, Universitas Airlangga