HARIAN DISWAY - Kebiasaan makan larut malam adalah masalah yang sering dihadapi oleh banyak orang, terutama di tengah kehidupan yang sibuk.
Makan terlalu larut bisa mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan gangguan metabolisme yang berdampak pada kesehatan tubuh dalam jangka panjang.
Salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap sehat adalah dengan mengatur waktu makan, khususnya agar tidak terlalu malam. Kebiasaan ini memiliki dampak langsung terhadap tubuh, baik dari segi fisik maupun mental.
BACA JUGA: 7 Cara Meningkatkan Metabolisme untuk Menurunkan Berat Badan Lebih Cepat!
Salah satu efek utama dari makan terlalu larut adalah gangguan tidur yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula dalam darah. Ketika tubuh menerima asupan makanan di malam hari, proses pencernaan aktif dan dapat mengganggu kualitas tidur.
Tidur yang tidak berkualitas dapat mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan, meningkatkan rasa lapar keesokan harinya, dan menyebabkan makan berlebihan.
Oleh karena itu, menghindari makan larut malam sangat penting untuk menjaga pola tidur yang sehat dan tubuh yang lebih terjaga keseimbangannya.
BACA JUGA: 5 Buah yang Tidak Baik Dikonsumsi di Malam Hari
Organ pencernaan dapat bermasalah apabila tidak memperhatikan kondisi kesehatan akibat makan larut malam. -All Things Health US-Pinterest
Selain itu, makan terlalu larut malam juga dapat berisiko menyebabkan masalah pencernaan. Proses pencernaan yang berlangsung saat tubuh seharusnya beristirahat dapat menyebabkan asam lambung naik ke esofagus.
Ini juga yang menyebabkan rasa tidak nyaman sehingga tubuh akan rentan terkena penyakit pada organ pencernaan. Kebiasaan ini jika dibiarkan dalam jangka panjang dapat memicu gangguan pencernaan yang lebih serius.
Dengan menghindari makan di malam hari, kita dapat memberi kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat sepenuhnya, memulihkan diri, dan mencegah gangguan pencernaan yang berpotensi berbahaya.
BACA JUGA: 5 Cara Meningkatkan Kualitas Tidur yang Baik dan Efektif
Dari sisi metabolisme, makan larut malam juga dapat memperlambat proses pembakaran kalori. Pada malam hari, tubuh lebih cenderung berfokus pada pemulihan dan istirahat, bukan pada pencernaan atau pembakaran kalori.