Di Chicago, kampung halamannya, warga menyambut gembira dengan menyoroti sisi personal sang paus, mulai dari kecintaannya pada bisbol dan pizza khas kota tersebut, hingga latar belakangnya sebagai anak kelas pekerja.
Pemimpin-pemimpin dunia pun turut mengucapkan selamat dan menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan Gereja Katolik, terutama dalam menghadapi tantangan global di tengah ketidakpastian geopolitik.
BACA JUGA:Robert Francis Prevost Terpilih Menjadi Paus ke-267, Ambil Nama Leo XIV
Meskipun sempat mengkritik kebijakan anti-imigran Presiden AS Donald Trump saat masih menjadi kardinal, Paus Leo XIV tetap mendapatkan sambutan positif dari Trump, yang menyebut pemilihannya sebagai "kehormatan besar" bagi Amerika Serikat.
Para pengamat menyebut pemilihan Prevost sebagai tanda kesinambungan dari gaya kepemimpinan Paus Fransiskus.
Francois Mabille, peneliti di lembaga IRIS di Paris menyatakan bahwa Leo XIV adalah “kandidat konsensus moderat” yang mampu menjembatani perbedaan di dalam tubuh Gereja tanpa mengasingkan kelompok konservatif.
BACA JUGA:Habemus Papam! Asap Putih di Atas Kapel Sistina Menandakan Paus Baru Telah Terpilih
Leo XIV diharapkan mampu menjadi pemersatu di tengah isu-isu global seperti menyatukan Gereja yang terpecah dan menangani isu-isu mendesak seperti dampak berlanjut dari skandal pelecehan seksual oleh para klerus.
Dengan gaya yang lebih tenang namun tetap berprinsip, Leo XIV diyakini akan menjadi sosok pemersatu di tengah keragaman dan tantangan internal Gereja saat ini.(*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.