Buddha Maitreya, Menapaki Jalan Pencerahan dengan Semangat Welas Asih

Sabtu 10-05-2025,20:56 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Guruh Dimas Nugraha

"Waisak bukan sekadar upacara. Melainkan momen untuk memurnikan niat, refleksi diri, dan menyalakan kembali semangat welas asih," ungkapnya.


Altar Kwan Im di Mahavihara & Pusdiklat Buddha Maitreya Surabaya.-Ananda Tiyas Safina-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Sejarah Sarung, dari Hindu-Buddha Hingga Menjadi Identitas Santri Nusantara

Di tengah dunia yang makin gaduh, lantunan doa di vihara itu terasa hening. Pun, memancarkan vibrasi positif yang kuat. Di antara aroma dupa dan lantunan pujian, ajaran Buddha Maitreya hidup dalam keseharian para umat. 

Buddha Maitreya senantiasa mengajarkan bahwa cinta kasih dan pertobatan bukan hanya milik masa depan. Tapi tugas yang perlu ditunaikan setiap hari.

Waisak pun sekaligus menjadi seremoni dan momentum bagi para umat. Melalui Waisak, mereka akan pulang ke dalam diri masing-masing.

BACA JUGA:Buddhayana Cultural Expo di Pakuwon Mall Surabaya Pamerkan Benda Suci dari Tiga Tradisi Besar

Menyalakan pelita cinta kasih dalam kalbu. Pelita yang menuntun mereka dalam menapaki jalan welas asih. Jalan pencerahan. (*)

Kategori :