SURABAYA, HARIAN DISWAY - Menghadirkan sentuhan seni di tengah gemerlap dunia perhotelan, Swiss-Belinn Tunjungan Surabaya menghadirkan pameran lukisan pada 14 Mei 2025.
Diikuti oleh belasan perupa, pameran itu berlangsung selama satu tahun penuh. Hotel bintang tiga tersebut membuka ruang bagi para seniman lokal.
Mereka berasal dari berbagai daerah dan menampilkan karya terbaik. Sekaligus menawarkan pengalaman estetika yang memikat bagi para tamu dan pengunjung.
BACA JUGA:Swiss-Belinn Airport Surabaya Hadirkan Buffet Lunch, Angkat Cita Rasa Lokal Sidoarjo
Ajang pameran tersebut memanfaatkan berbagai sudut ruang hotel. Mulai dari area lobi, restoran BaReLo, ruang pertemuan di lantai satu dan dua, hingga fasilitas di lantai tiga.
Swiss-Belinn Tunjungan pun mengubah wajah hotel menjadi ruang seni yang hidup. Sebanyak lebih dari 40 karya seni rupa dari 15 pelukis dipajang. Memperlihatkan keragaman aliran. Mulai dari impresionisme, ekspresionisme, hingga surealisme.
“Melalui pameran lukisan ini, kami ingin mengapresiasi karya seniman Jawa Timur. Sekaligus mengajak masyarakat lebih dekat dengan seni rupa,” ungkap General Manager Swiss-Belinn Tunjungan Subendi. Ia menambahkan bahwa pameran itu akan berlangsung hingga 6 Januari 2026.
Restoran BaReLo di Swiss-Belinn Tunjungan Surabaya, menyajikan menu lokal dengan konsep Tunjungan Buffet Lunch.-Guruh DN-HARIAN DISWAY
BACA JUGA:Sambut Ulang Tahun Ke-9, Swiss-Belinn Tunjungan Gelar Donor Darah dan Tes Kesehatan Gratis
Sejumlah nama seniman yang berpartisipasi dalam pameran itu antara lain: Andry S., Hamid Nabhan, Syamdhuro, Buggy, Lian M Margareta, Nova CM, Hence Virgorina, dan Didi Dyan.
Karya-karya mereka mempercantik interior hotel. Memberikan atmosfer baru yang elegan dan menginspirasi.
Salah satu karya milik Lian M Margareta terpajang di lantai 2. Karya yang memuat visual figur Soekarno, Presiden Pertama RI. Di bagian atasnya terdapat lilin kecil. Nyalanya hangat, menerangi sebagian latar yang gelap.
BACA JUGA:Rayakan Natal dengan Suasana Khas Paris di Swiss-Belinn Tunjungan Surabaya
"Lukisan ini saya beri judul Lentera Bangsa II. Sebab, Bung Karno adalah pelita bagi bangsa ini. Beliau berjuang dan berhasil memberikan kemerdekaan. Berhasil memberi terang setelah ratusan tahun dicekam gelapnya penjajahan," kata Lian.
Pelukis sekaligus penulis Hamid Nabhan juga masih konsisten dengan lukisan-lukisan bergaya impresionisme. Sedangkan Nova CM, dia menghadirkan karya-karya sketsa Kota Surabaya dan beberapa daerah di Jawa Timur.