TBC Masih Mengancam, Perlunya Penguatan Preventif dan Promotif Berbasis Local Wisdom

Selasa 27-05-2025,05:33 WIB
Oleh: Ida Zuhroidah*

SAATNYA KEMBALI KE AKAR BUDAYA

TBC adalah cermin dari ketimpangan sosial dan kegagalan sistem kesehatan yang terlalu biomedis. Untuk mengatasinya, kita tidak bisa mengandalkan obat dan vaksin semata. 

Dibutuhkan pendekatan yang menyentuh hati masyarakat melalui nilai-nilai budaya yang mereka percaya. Seperti kata peribahasa Jawa, ”Nggayuh ngisor, nggayuh ndhuwur” (meraih yang di bawah, meraih yang di atas): pencegahan TBC harus dimulai dari akar rumput, bukan sekadar jargon di atas kertas. 

Pemerintah perlu berani mendesentralisasikan program TBC dan memberikan ruang bagi kearifan lokal untuk menjadi ujung tombak perang melawan silent killer itu. (*)

*) Ida Zuhroidah adalah mahasiswa S-3 ilmu kesehatan masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret; pemerhati kebijakan kesehatan berbasis kearifan lokal.

 

Kategori :