Hal tersebut menjadikan seluruh tim Garuda Indonesia dan stakeholders terkait mampu mengantisipasi dan memitigasi potential irregularities secara optimal, baik di stations embarkasi maupun debarkasi,” jelas Wamildan.
Jelang fase pemulangan jemaah haji yang akan dimulai pada 11 Juni sampai dengan 10 Juli 2025 mendatang, Garuda Indonesia akan terus memperkuat koordinasi bersama dengan otoritas kebandarudaraan terkait maupun para pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan kesiapan layanan bagi para jemaah—ketika berada di bandara, selama perjalanan, hingga tiba di kota tujuan—telah sesuai dengan aspek kenyamanan dan keselamatan.
Selain itu, Garuda Indonesia juga terus mengawal kesiapan seluruh armada penerbangan haji, melalui pengecekan dan perawatan menyeluruh, untuk memastikan seluruh pesawat laik terbang sesuai regulasi yang berlaku sehingga proses kepulangan para jemaah haji menuju Tanah Air diharapkan dapat terus mendapatkan layanan penerbangan yang aman dan nyaman.
“Menjadi maskapai kepercayaan yang telah melayani jemaah haji Indonesia selama lebih dari 7 (tujuh) dekade merupakan satu kehormatan yang akan terus kami rawat, termasuk dengan melakukan evaluasi dan pengembangan berkelanjutan agar Garuda Indonesia sebagai national flag carrier dapat terus menyuguhkan nilai-nilai terbaik layanannya kepada seluruh tamu Allah SWT,” tutup Wamildan.(*)