Angkanya tidak begitu jauh dari gelandang yang dipasang sedikit ke depan seperti Jude Bellingham dan Federico Valverde. Menunjukkan bahwa Luka Modric selain bisa membaca permainan, ia bisa menjadi pembeda lewat umpan kunci atau gol.
Mengingat bahwa dulu ia pernah dicap sebagai pembelian terburuk sepanjang sejarah, namun malah menjelma menjadi gelandang yang bagus dan konsisten. Membuat banyak klub menyukai mentalitasnya.
BACA JUGA:AC Milan Bakal Pulangkan Massimiliano Allegri: Era Kedua di San Siro?
BACA JUGA:AC Milan vs Monza 2-0, Kemenangan Terakhir Tak Mampu Bawa Rossoneri ke Eropa
Itulah mengapa banyak klub tertarik kepadanya. Baik untuk membentuk mentalitas juara maupun meningkatkan kualitas permainan, Luka Modric bisa menjadi jawaban untuk keduanya.
Sekarang semuanya ada di tangan Luka Modric sendiri. Memutuskan untuk pensiun setelah Club World Cup selesai atau lanjut ke klub lain. Tapi yang jelas Madridista (julukan fans Real Madrid) akan merindukan sang gelandang saat berseragam putih.
Apakah Luka Modric akan pensiun di Real Madrid atau lanjut terus hingga motivasi untuk bermain sepakbola hilang? Hanya waktu yang bisa menjawabnya (*)
*) Mahasiswa Sastra Inggris dari Universitas Negeri Surabaya