Menurut Fabrizio Romano, alasan utama Chelsea enggan mempermanenkan Jadon Sancho adalah karena gagalnya negosiasi kontrak antara kedua pihak.
Sancho dilaporkan meminta gaji tinggi, sedangkan manajemen The Blues hanya ingin menawarkan kontrak dengan bayaran rendah dan waktu bermain tidak pasti.
Selain itu, riwayat indisipliner Sancho ketika masih berseragam Manchester United dan Borussia Dortmund menjadi faktor pertimbangan lain.
BACA JUGA:Daftar Pemain ASEAN All-Stars vs Manchester United: Persebaya Sumbang 1 Pemain
BACA JUGA:Skuad Manchester United Kontra ASEAN All Star, Bruno Fernandes Dibawa!
Beberapa laporan menyebut perilaku kurang profesionalnya di sesi latihan sempat merusak suasana ruang ganti.
Hal ini membuat manajemen Chelsea ragu untuk menjadikan Sancho sebagai bagian penting dari proyek jangka panjang mereka.
Target Baru Chelsea: Jamie Gittens dari Dortmund
Sebagai pengganti, Chelsea kabarnya tengah mengincar bintang muda Borussia Dortmund, Jamie Gittens. Pemain berusia 20 tahun itu dihargai sekitar £50 juta (Rp 1,1 triliun) oleh Die Borussen.
Gittens dinilai memiliki potensi besar dan cocok dengan strategi Todd Boehly yang kerap melakukan investasi besar pada bakat muda. Jika Gittens bisa langsung tembus skuad utama, maka ia akan dipertahankan. Jika tidak, Boehly tidak segan untuk melepasnya kembali.
BACA JUGA:Menengok Jersey Baru Manchester City 2025-26, Nostalgia 70-an Bertemu Teknologi Masa Depan
BACA JUGA:Ruben Amorim Bongkar Akar Masalah Manchester United: Bukan Soal Taktik!
Nasib Jadon Sancho
Sayangnya, nasib Sancho saat ini cukup suram. Selain performanya yang menurun, rumor soal sikap indisiplin dan kontroversial—seperti tweet rasialis yang sempat dibuatnya—masih membayangi karier sang pemain.
Kemungkinan besar, klub-klub besar Eropa akan berpikir dua kali sebelum merekrutnya. Meski begitu, minat dari beberapa klub di Liga Inggris dan Eropa tetap terbuka lebar.