HARIAN DISWAY - Keluarga almarhum Presiden pertama, Ir Soekarno, dan almarhumah penjahit bendera Pusaka Merah Putih, Ibu Farmawati Soekarno, menyalurkan dua ekor sapi di Kabupaten dan Kota Blitar. Keduanya akan disembelih pada momen Iduladha 1446 Hijriah yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Tanggal 6 Juni juga sekaligus bertepatan dengan hari kelahiran Bung Karno.
”Ada amanah dua sapi kurban dari Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden kelima Indonesia dan ketua umum DPP PDI Perjuangan. Rencananya besok akan diserahkan ke Wali Kota dan Bupati Blitar serta ditaruh di Masjid Agung Kota dan Kabupaten Blitar. Sapi akan disembelih tepat pada 10 Dzulhijjah,” ujar Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Deni Wicaksono, Kamis, 5 Juni 2025.
Sapi kurban tersebut, lanjut Deni, dibeli dari peternak lokal Jawa Timur dengan bobot lebih dari 1.000 kilogram atau 1 ton. Sapi juga telah melalui proses pemeriksaan sehingga dapat dipastikan statusnya sehat dan segar. Daging akan didistribusikan ke masyarakat di sekitar masjid agung di Kabupaten dan Kota Blitar. Diharapkan dapat membantu warga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan protein hewani, vitamin, serta berbagai jenis mineral di dalam daging sapi yang penting bagi tubuh manusia.
"Selamat memperingati Hari Raya Iduladha 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah kepada seluruh umat Islam. Iduladha membawa berkah spiritual dan hikmah sosial yang luar biasa bagi kita semua. Semoga semua hewan yang dikurbankan oleh umat Islam sedunia, setiap tetes darahnya, setiap helai bulunya, kelak menjadi saksi yang akan membawa kita semua menuju surga,” ujar Deni.
BACA JUGA:Refleksi HUT PDI Perjuangan, Bambang Pacul: Pentingnya Pendidikan Politik
BACA JUGA:Konsolidasi Internal PDI Perjuangan: Hasto Ajak Kader Senafas Memenangkan Pilkada 2024
Deni mengatakan, para kader PDI Perjuangan Jawa Timur yang beragama Islam menyambut Iduladha dengan khidmat dan antusias. Di semua kota/kabupaten di Jatim dilakukan penyembelihan hewan kurban oleh para kader partai berlambang banteng tersebut. ”Seusai menunaikan salat Iduladha, para kader akan menyembelih hewan kurban yang digerakkan oleh masing-masing dewan pimpinan cabang (DPC) di tiap kabupaten/kota,” ujar Deni.
Iduladha, lanjut Deni, menjadi momentum bagi para kader PDI Perjuangan untuk terus mengobarkan semangat pengorbanan. Keteladanan Nabi Ibrahim wajib dicontoh ketika dengan keikhlasan yang luar biasa menaati perintah Tuhan untuk mengorbankan anaknya, Nabi Ismail. Yang lalu diganti oleh Tuhan dengan seekor hewan kurban.
”Betapa dahsyat kekuatan iman Nabi Ibrahim sehingga menaati perintah Tuhan tanpa syarat dan kondisi. Betapa dahsyatnya sikap tawakkal Nabi Ismail ketika mendapati adanya perintah Tuhan kepada Nabi Ibrahim untuk mengorbankan dirinya. Maka kita wajib meneladani kekuatan iman dan tawakkal beliau berdua, dengan selalu belajar welas asih, berani berkorban untuk kepentingan orang banyak,” ujarnya.
”Dan itulah ciri kader pelopor PDI Perjuangan yang selalu di garis depan memperjuangkan masyarakat dengan mengorbankan kepentingan pribadinya,” jelas wakil ketua DPRD Jatim.
Sapi kurban sumbangan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri untuk masyarakat Blitar.-Humas PDI Perjuangan-
Deni menambahkan, momen Iduladha yang bertepatan dengan hari kelahiran Bung karno juga dimanfaatkan oleh keluarga besar Bung Karno untuk berziarah ke makam Bapak Bangsa tersebut yang terletak di Kota Blitar. Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo, keluarga besar Proklamator yang lain, dan jajaran DPP PDI Perjuangan serta beberapa anggota fraksi DPR RI lainnya akan berziarah di makam Bung Karno.
Deni berkisah, momen Iduladha memiliki kesan mendalam dalam perjalanan Bung Karno. Percobaan pembunuhan terhadap Bung Karno pernah terjadi ketika Bung Karno sedang mendirikan salat Iduladha pada 14 Mei 1962. Percobaan pembunuhan itu gagal dan pelaku berhasil ditangkap. Namun sejumlah tokoh dan pengawal Bung Karno ikut terluka.
Bung Karno, imbuh Deni, juga pernah mendirikan salat Iduladha bersama masyarakat Sukabumi pada 1952. Seusai kutbah salah seorang kiai, Bung Karno menyampaikan pentingnya umat Islam untuk terus memperbarui tekad, memelihara kesucian, kebenaran, dan perikemanusiaan.
“Semoga spirit Iduladha sesuai riwayat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bisa kita teladani, sebagaimana Bung Karno juga mengajak segenap umat Islam untuk menyerap intisari kesucian pengorbanan yang diberi contoh oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail,” ujar Deni. (*)