HARIAN DISWAY - Cristiano Ronaldo tidak dapat menahan emosinya saat merayakan kemenangan trofi ketiganya bersama Portugal—kali ini trofi Nations League—setelah menang adu penalti 5-3.
Meskipun Ronaldo meninggalkan lapangan pada menit ke-88, ia memberikan kontribusi penting dengan mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-61, menambah koleksi gol internasionalnya menjadi 138.
Prestasi luar biasa ini menegaskan kemampuannya yang masih mumpuni di usia 40 tahun, setelah dua setengah tahun bermain di liga Arab Saudi bersama Al-Nassr.
Kekalahan itu menandai pertama kalinya Spanyol gagal meraih trofi sejak Piala Dunia 2022, meskipun mereka memiliki performa mengesankan, termasuk kemenangan semi-final melawan Prancis.
“Menang untuk Portugal selalu istimewa. Saya memiliki banyak gelar dengan klub, tetapi tidak ada yang lebih baik daripada menang untuk Portugal. Ini adalah air mata. Tugas selesai dan banyak kebahagiaan,” kata eks Real Madrid itu.
BACA JUGA:Tangis Ronaldo Pecah Pasca Bawa Portugal Juara: Kami Orang Kecil dengan Ambisi Besar!
BACA JUGA:Rahasia Cristiano Ronaldo di Final Nations League, Simpan Cedera Demi Portugal
Masa Depan Martinez Dipertanyakan
Kemenangan itu juga merupakan trofi pertama bagi pelatih Portugal, Roberto Martinez, yang sebelumnya menghadapi kritik karena gagal meraih gelar bersama "generasi emas" Belgia.
Balague berspekulasi tentang masa depan Martinez, menyebutkan rumor mengenai penggantinya.
Namun, ia berargumen bahwa kemenangan ini mungkin telah menguatkan posisi Martinez, terutama mengingat kebangkitan Ronaldo di bawah manajemennya.
“Ronaldo memiliki persentase gol per pertandingan yang lebih baik dibandingkan dengan manajer lainnya,” tambah Balague.
Ronaldo vs. Yamal: Pertarungan Antara Generasi
Selebrasi Cristiano Ronaldo pasca menjebol gawang Spanyol di final UEFA Nations League, Senin, 9 Juni 2025-AFP-
Menjelang pertandingan, banyak yang membahas pertarungan antara Ronaldo dan bintang Spanyol berusia 17 tahun, Lamine Yamal. Pada akhirnya, Ronaldo yang keluar sebagai pemenang, mencetak gol ke-938 dalam karirnya.
“Inilah mengapa Cristiano Ronaldo berada di lapangan. Ia adalah predator di kotak penalti,” kata pengamat sepakbola Andros Townsend. Meskipun hanya menyentuh bola 22 kali, dampak Ronaldo sangat terasa.