Menurut dia, pembangunan tidak hanya fokus pada infrastruktur. Aspek sosial, budaya, dan lingkungan juga menjadi prioritas. Itu dilakukan untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.
”Jadi tidak hanya menarik secara visual, harus membawa dampak ekonomi bagi masyarakat lokal dan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal,” imbuhnya.
Sebagai faktor pendukung utama, konektivitas udara menjadi perhatian serius Pemprov Jatim. Sejumlah rute penerbangan langsung telah dibuka, seperti Surabaya-Guangzhou dan Surabaya-Bangkok.
Lebih lanjut, Pemprov Jatim aktif menjajaki kerja sama dengan maskapai regional dan internasional untuk membuka lebih banyak direct flight menuju Surabaya. Pasalnya, konektivitas udara adalah kunci. ”Semakin mudah aksesnya, semakin tinggi potensi kunjungan,” tegas Khofifah.
BACA JUGA:Nilai Transaksi Ekonomi Kelompok Tani Hutan Jatim Capai Rp 497,9 Miliar, Khofifah Beri Apresiasi
Untuk menjawab kebutuhan wisatawan di era digital, Pemprov Jatim juga telah mengembangkan platform digital seperti Sistem Informasi Daya Tarik Wisata (SIDITA) dan Majapahit Digital (Majadigi).
Platform digital itu akan mempermudah wisatawan dalam mengakses informasi, reservasi, hingga promo wisata. Aapalgi, wisatawan saat ini tidak hanya mencari tempat. Kunjungan mereka biasanya juga ingin mendapat pengalaman yang cepat, mudah, dan nyaman.
”Melalui digitalisasi, kita memperluas jangkauan promosi sekaligus meningkatkan kepuasan pengunjung,” katanyi.
Dalam skala global, Jatim juga gencar melakukan diplomasi budaya melalui partisipasi aktif di berbagai ajang promosi wisata internasional, dukungan kepada duta wisata, dan optimalisasi peran diaspora Indonesia.
Selain itu, standar pelayanan wisata terus ditingkatkan melalui implementasi protokol Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) dan pelatihan SDM di sektor pariwisata.
BACA JUGA:Dubes India Temui Gubernur Khofifah, Bahas Kerja Sama Pendidikan, Teknologi dan Pariwisata
BACA JUGA:Surabaya Tourism Awards 2025, Dorong Pariwisata tetap Menyala di Tengah Efisiensi
Khofifah berharap peningkatan kunjungan wisman dapat terus berlanjut secara konsisten. Juga, menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif.
Karena itu, dia mengajak seluruh masyarakat untuk turut menjaga citra Jatim sebagai destinasi ramah wisatawan. ”Setiap senyuman, pelayanan yang ramah, dan kebersihan lingkungan adalah bentuk promosi yang paling nyata di mata wisatawan dunia,” tutur Khofifah. (*)