HARIAN DISWAY - Minggu, 15 Juni 2025, suasana duka menyelimuti industri musik Tanah Air saat Gusti Irwan Wibowo. Lebih dikenal sebagai Gustiwiw dinyatakan meninggal akibat kecelakaan jatuh di kamar mandi saat tengah berada di Lembang, Jawa Barat. Pernyataan ini disampaikan oleh manajernya, Pinkan.
Jenazahnya dikabarkan dalam perjalanan ke rumah duka di Puri Gading Alam Raya, Bekasi. Detail pemakaman belum diumumkan secara resmi, namun duka menyelimuti komunitas seni dan penggemar yang menyebar ucapan belasungkawa.
Gustiwiw lahir di Bekasi pada 28 November 1999, putra dari Timur Priyono, penulis lagu legendaris seperti Yang Penting Happy. Setelah lulus dari SMK Musik Perguruan Cikini pada 2017 Gusti melanjutkan pendidikan dengan mengambil program studi Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Jakarta. Namun, ia putus studi pada 2023.
Gustiwiw menciptakan istilah “endikup” (enak di kuping) untuk karakter musiknya, perpaduan pop, dangdut, serta humor cerdas. Ia bercerita tak diperbolehkan mendengar lagu berbahasa Indonesia saat kecil, karena ayahnya mendorongnya menghidupkan referensi dari Queen, Beatles, atau The Police.
Lagu-lagu seperti Icik‑icik Bum Bum dan parodi Innalillahi Aaliyah viral di media sosial, membuktikan bahwa karyanya mampu menyentuh banyak orang lewat humor dan keunikan.
Tidak hanya tampil sendiri, Gustiwiw juga terbukti piawai sebagai produser. Ia memproduseri hit “Dari Planet Lain” bersama Sal Priadi, termasuk lagu-lagu seperti “Yasudah”, “Episode”, dan “Foto Kita Blur”, dalam album Markers and Such Pens Flashdisks (April 2024).
Album tersebut mendapat pujian karena harmonisasi kontemplatif dan musikalitas yang tajam, berkat kerja sama enam produser, termasuk Gustiwiw.
Gustiwiw menciptakan istilah “endikup” (enak di kuping) untuk karakter musiknya. -@gustiwiw-Instagram
Kolaborasi ini dilanjutkan di panggung tur ZUZUZAZA 2024, di mana ia bertugas sebagai music director—dua sosok yang disebut “nyambung” dan “berani bereksperimen”
Selain bermusik dan memproduseri, Gustiwiw aktif sebagai penyiar radio (di Gen FM dan lainnya), host podcast, pengajar vokal, hingga kreator konten, nama yang sering muncul di berbagai kanal digital. Media menyebutnya sebagai “produser muda Gen Z yang naik daun” dan figur yang membuktikan kreativitas tanpa batas
Di balik ketawa dan kejenakaannya, Gustiwiw membangun reputasi profesional, dari musik, produksi lagu, hingga podcast. Karyanya melampaui sekadar viral, karena menuai penghargaan lewat kolaborasi dengan Sal Priadi dan menghasilkan album yang mendapat apresiasi kritis karena kematangan musikalnya
Walaupun Gustiwiw telah tiada, jejak karyanya tetap berbicara: lirik cerdas, melodi jenaka, dan kolaborasi bermakna menyusun warisan digital yang tak mudah pudar.
Ia mengingatkan bahwa kreativitas tulus lebih berenergi daripada sekadar popularitas. Dan di tengah dunia yang cepat itu, karyanya menegaskan: senyum dan tawa bisa menjadi karya terbesar seseorang sesuatu yang tidak mudah tergantikan. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Surabaya