AS Bom Situs Nuklir Iran, Akankah Awan Radioaktif Mencemari Timur Tengah?

Minggu 22-06-2025,11:27 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Dunia menanti dengan harap-harap cemas dampak apa yang akan ditimbulkan dari serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran pada Sabtu malam, 21 Juni 2025. 

Serangan tersebut menargetkan sejumlah situs nuklir Iran seperti Fordow, Natanz, dan Isfahan. 

Pihak berwenang Iran menyatakan pada hari Minggu, 22 Juni 2025 mengungkapkan bahwa "tidak ada tanda-tanda kontaminasi" setelah serangan AS terhadap situs-situs nuklir utama di berbagai wilayah negara tersebut.

"Tidak ada tanda-tanda kontaminasi yang tercatat," kata pejabat Pusat Nasional untuk Sistem Keamanan Nuklir, yang berada di bawah Organisasi Energi Atom Iran.

"Dengan demikian, tidak ada bahaya bagi penduduk yang tinggal di sekitar situs-situs tersebut," lanjut pernyataan tersebut sebagaimana ditulis oleh AFP. 

BACA JUGA:Netanyahu Puji Trump Atas Serangan ke Iran: Janji Menghancurkan Nuklir Iran Telah Terpenuhi

Senada, Kepala badan pengawas nuklir PBB/Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan pada hari Jumat bahwa tingkat radiasi di luar situs pengayaan uranium Natanz milik Iran tetap "tidak berubah" setelah serangan Israel.

"Jenis kontaminasi radioaktif yang terdapat di dalam fasilitas tersebut, terutama partikel alfa, dapat dikelola dengan langkah-langkah perlindungan yang sesuai," tulis Rafael Grossi di platform X.

Otoritas regulasi Arab Saudi juga menyatakan pada hari Minggu bahwa "tidak terdeteksi adanya dampak radioaktif" di wilayah Teluk setelah serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

BACA JUGA:Amerika Serikat Serang Situs Nuklir Iran, Donald Trump Langsung Minta Damai

"Tidak ada dampak radioaktif yang terdeteksi terhadap lingkungan Kerajaan dan negara-negara Teluk Arab sebagai akibat dari penargetan militer Amerika terhadap fasilitas nuklir Iran," tulis Komisi Regulasi Nuklir dan Radiologi Kerajaan Arab Saudi dalam sebuah unggahan di platform X.

Israel Menutup Ruang Udara

Israel telah menutup wilayah udaranya hingga pemberitahuan lebih lanjut "karena perkembangan terbaru", demikian diumumkan oleh Otoritas Bandara Israel pada Minggu pagi setelah serangan bom oleh Amerika Serikat terhadap Iran.

"Wilayah udara Negara Israel ditutup untuk masuk dan keluar karena perkembangan terbaru," kata otoritas tersebut dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa "titik penyeberangan darat (dengan Mesir) dan Yordania tetap beroperasi secara normal".

Israel sebelumnya telah menutup wilayah udaranya pada 13 Juni setelah melancarkan kampanye pemboman terhadap Iran, namun membukanya kembali pada Jumat untuk penerbangan yang memulangkan warga Israel yang terdampar di luar negeri.(*)

Tags :
Kategori :

Terkait