Oh ya, hutan di sini jangan dibayangkan seperti hutan rimba yang liar. Tapi didesain memilki area pejalan kaki, ada petunjuk rutenya, bahkan didesain begitu inklusif. Seperti jalur khusus untuk disabilitas yang memakai kursi roda.
BACA JUGA:Cerita Diaspora oleh Mushonnifun Faiz Sugihartanto (9): Enaknya Kuliah PhD di Hanken
Ketika melihat sejarah, daerah saya ditransformasikan pemerintah Helsinki dari kawasan industri menjadi lingkungan urban dan residen yang modern, kreatif, dan berkelanjutan. Kawasan ini di abad ke-19 dikenal dengan pabrik keramik yang sempat menjadi pusat produksi keramik dan desain di Finlandia.
Namun, seiring waktu aktivitas industri menurun, kawasan ini direvitalisasi. Lagi-lagi konsep revitalisasi begitu menghargai masa lalu dan berorientasi masa depan. Misalnya, bangunan lama tetap dipertahankan, tapi sekarang berubah menjadi museum dan galeri kesenian.
Sebelumnya, lokasi ini menjadi rumah bagi Aalto University Schools of Art, Design, and Architecture, yang diubah menjadi ruang publik untuk kesenian. Lokasi Arabia berada di teluk Vanhankaupunginlahti yang memiliki akses ke jalur hijau dan konservasi alam.
Masih banyak mural art di daerah sini yang membuat sejarah seni tetap melekat. Daerah Arabia juga bisa dibilang kawasan pendidikan karena terdapat dua University of Applied Science dis ini (Arcada dan Diaconia).
Sementara tak jauh dari lokasi saya tinggal, terdapat area yang bernama Kalasatama. Kalau daerah Arabia mengedepankan seni, daerah Kalasatama berkonsep smart city district.
Daerah ini bisa dibilang proyek pengembangan yang cukup ambisius di Helsinki sebagai kota masa depan di tepi laut. Dijuluki smart city district karena teknologi digital sudah diintegrasikan, misalnya pengolahan sampah otomatis (waste pipe system) yang mengalirkan sampah langsung ke pusat pengolahan bawah tanah.
Dalam Hanami Festival di Sakura Park, Helsinki. Pohon pohon diberikan oleh pemerintah jepang.--Mushonnifun Faiz S
BACA JUGA:Cerita Diaspora oleh Mushonnifun Faiz Sugihartanto (10): PhD Antirasan-rasan
Demikian pula tranportasi yang terintegrasi menghadirkan metro, bus, serta trem. Meskipun cukup padat, area terbuka hijau cukup banyak. Ada jembatan ikonik Isoisänsilta yang menghubungkan ke pulau rekreasi Mustikkama, tempat kebun binatang terbesar di Finlandia.
Termasuk bangunan yang saya amati di daerah Kalasatama banyak yang menggunakan pemanas distrik dan panel surya serta dirancang untuk efisiensi energi.
Tinggal di Helsinki membuat saya banyak belajar bahwa alam dan manusia bisa beriringan. Bahkan bisa jauh lebih teresonansi dengan teknologi. Tidak perlu ada yang dikorbankan. Hanya menuntut manusia untuk berpikir lebih agar tidak merusak lingkungan.
Helsinki bukan kota yang sempurna. Tapi ia terus belajar dan berubah. Saya sekeluarga bersyukur menjadi bagian kecil dari perjalanan itu. (*)
(*/Heti Palestina Yunani)
(Indeks: Pengalaman anak di daycare. Baca besok…