Apa yang sebenarnya terjadi?
SR dan F serta Nasikah ditemui anggota Polres Lamongan Ipda Purnomo. Lalu, pembicaraan mereka direkam video oleh Purnomo, kemudian diunggah ke TikTok, Minggu, 29 Juni 2025. Di situ Purnomo berkata begini:
”Jujur saya kaget, kok ada dua anak perempuan, anak kandung lagi, bahasa tulisannya (di unggahan Arief) apa?” tanya Purnomo kepada SR dan F.
”Membuang,” sergah F.
Purnomo: ”Kalau saya enggak (membuang). Itu menitipkan. Itu jadi viral.”
Kemudian, SR dan F diminta Purnomo untuk menjelaskan latar belakang masalahnya. F menjelaskan demikian:
Nasikah pengidap strok, tidak bisa jalan. Selama ini jalannya ngesot. Dia tinggal di rumah F yang berukuran 4 x 4 meter di Sidoarjo. Tergolong sangat kecil. Di sana sudah termasuk ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.
Purnomo: ”Kalian ke Griya Lansia tujuannya apa?”
F: ”Kami menitipkan supaya ibu saya punya tempat yang layak, yang lebih luas dari rumah saya, terus ada yang jaga. Sedangkan, saya kan kerja. Kalau saya kerja, ibu sering ngesot ke jalan raya, selalu minta keluar rumah.”
Dilanjut: ”Kalau saya sedang tidak kerja, saya yang mengurus ibu. Saya melarang ibu keluar rumah. Tapi, begitu saya tinggal kerja, ibu keluar rumah, ngesot. Nah… saya kan disalahkan para tetangga. Seolah membiarkan ibu ngesot. Begitu loh, Pak.”
Purnomo mendesak: ”Tujuannya ibu ini ke Griya Lansia itu apa?”
F: ”Supaya ibu ini ada yang merawat, ada yang mantau. Terus, secara kesehatan, kan ibu saya enggak bisa jalan, kan bisa diperiksa dokter, itu kemauan saya. Saya memohon bantuan.”
Purnomo: ”Terus, kapan Ibu membatalkan penitipan ibunda ini?”
F: ”Hari itu juga. Sorenya, setelah asar saya balik lagi ke Malang, menjemput ibu.”
Cerita selesai. Kemudian, Purnomo menjelaskan ke warganet, begini:
”Kalau kita tidak bisa membantu beliau berdua, tolong jangan sebarkan gosip yang enggak-enggak. Tolong, jangan dihujat. Beliau berdua ini, keluarga ini, sudah berusaha nyari solusi. Namun, karena hari ini viral, ya mau diapain.”