PHE Genjot Eksplorasi Migas, Mantapkan Langkah Menuju Swasembada Energi Nasional

Senin 30-06-2025,13:24 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY – Memasuki usia ke-18 pada 29 Juni 2025, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Dengan capaian signifikan dalam produksi migas, PHE kini menjadi penggerak utama dalam mendukung swasembada energi, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kontribusi PHE terhadap produksi migas nasional terbilang dominan, yakni mencapai 69 persen untuk minyak dan 37 persen untuk gas. Hingga Mei 2025, total produksi PHE tercatat sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD), terdiri dari 559 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan 2.800 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Di sisi operasional, PHE telah menyelesaikan 5 pengeboran sumur eksplorasi, 341 sumur pengembangan, 523 kegiatan workover, dan lebih dari 15 ribu well services.

Sebagai bagian dari Program Asta Cita Presiden RI, PHE terus memperluas kegiatan eksplorasi serta memaksimalkan potensi lapangan migas yang telah ada. “Melalui semangat Accelerate-to-Elevate, Subholding Upstream terus berupaya mencari strategi untuk meningkatkan produksi migas demi mewujudkan visi swasembada energi sesuai Asta Cita,” ujar Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim.

PHE juga membukukan pencapaian penting dalam portfolio migas tahun ini, baik di dalam maupun luar negeri. Total sumber daya 2C yang berhasil ditemukan mencapai 767 juta barel setara minyak (MMBOE), sementara penambahan cadangan P1 mencapai 40,9 MMBOE. Temuan besar di Sumatera Selatan melalui giant discovery Padang Pancuran pada akhir 2024 menjadi salah satu tonggak penting, di samping eksplorasi aktif di wilayah perbatasan seperti East Natuna Natuna.

BACA JUGA:Amankan Stok, Pertamina Siapkan Hampir 1 Juta Tabung LPG saat Libur Tahun Baru Islam

BACA JUGA:Presiden Prabowo Resmikan Proyek Energi Panas Bumi Pertamina di Lampung, Simbol Kemandirian Energi Nasional

Dari sisi kegiatan lapangan, PHE mencatat keberhasilan pengeboran sumur di onshore Jawa Barat (EPN-002), akuisisi data seismik 3D di beberapa wilayah kerja di Sumatera, serta penandatanganan kontrak bagi hasil untuk Wilayah Kerja (WK) Melati dan WK Binaiya, hasil lelang tahap I dan II tahun 2024. Total survei seismik 3D yang telah dilakukan hingga Mei 2025 mencapai 452 km².

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyatakan dukungan penuh terhadap kinerja Subholding Upstream. “Strategi bisnis Pertamina untuk memastikan ketersediaan energi semakin kuat dengan kiprah Pertamina Hulu Energi. Pertamina berharap kontribusi hulu migas ini dapat mempercepat target swasembada energi dan mendorong perekonomian bangsa,” jelas Fadjar.

Lebih lanjut, PHE turut memperkuat basis produksinya melalui berbagai proyek teknis unggulan. Beberapa di antaranya meliputi injeksi EOR Steamflood perdana di Lapangan North Duri Development Area-14, Proyek Simple Surfactant Flood (SSF) Tahap-1 di Lapangan Balam South (Zona Rokan), hingga injeksi CO₂ antar sumur di Lapangan Sukowati. Proyek eksplorasi dan produksi seperti POPE untuk sumur Astrea, Pinang East, dan Akasia Prima juga terus dikembangkan.


PHE mencatat keberhasilan pengeboran sumur di onshore Jawa Barat (EPN-002), akuisisi data seismik 3D di beberapa wilayah kerja di Sumatera.-Humas Pertamina-

Sebagai bagian dari ekspansi berkelanjutan, PHE giat mengevaluasi potensi venture baru, termasuk peluang eksplorasi hidrogen geologis dan pengembangan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS). Sejumlah kerja sama studi dan proyek baru tengah disiapkan guna memperluas portofolio wilayah kerja eksplorasi.

Untuk memastikan keberlanjutan eksplorasi, PHE menerapkan tiga strategi utama. Pertama, penguatan eksplorasi di wilayah kerja eksisting untuk jangka pendek. Kedua, penetrasi agresif ke area terbuka yang memiliki potensi produksi tinggi untuk jangka panjang. Ketiga, kolaborasi strategis dengan mitra guna menekan risiko eksplorasi serta mentransfer teknologi.

Dari sisi tata kelola, PHE menegaskan komitmennya pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Perusahaan mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) bersertifikat ISO 37001:2016 sebagai upaya nyata dalam mendukung budaya kerja bersih dan berintegritas. Komitmen Zero Tolerance on Bribery terus dijaga sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang sehat dan transparan.

BACA JUGA:Pertamina Evakuasi Perwira dari Irak, Pastikan Keselamatan di Tengah Konflik Timur Tengah

Dengan pencapaian yang diraih serta strategi jangka panjang yang disiapkan, PHE optimistis mampu memainkan peran vital dalam menjaga keberlanjutan energi Indonesia sekaligus mendukung pencapaian swasembada energi nasional. (*)

Kategori :