Manfaat media sosial bisa banyak. Apalagi bila diolah oleh tangan yang tepat. Termasuk yang belakangan marak terjadi: anggota polisi juga bermedsos. Salah satu yang sempat menggemparkan adalah konten dari akun Instagram dan TikTok Aiptu Eko Budi Laksono dari Polsek Pasirian, Lumajang.
MEMANG, tak sedikit polisi di Indonesia yang bernama Eko. Namun, di Lumajang, begitu Anda menyebut ”Pak Eko Polisi”, hampir semua orang akan langsung tahu siapa yang dimaksud: Aiptu Eko Budi Laksono.
Namanya melejit bukan hanya karena tugasnya sebagai aparat, melainkan juga karena satu video viral yang mengguncang jagat maya. Dalam rekaman itu, Pak Eko sedang berpatroli di Jalan Lintas Selatan (JLS), ketika ia memergoki sekelompok remaja tengah asyik balapan liar. Mereka pun kocar-kacir begitu melihat mobil patroli datang.
Namun, ada satu remaja yang bertingkah lain. Ia mengendarai motor matik yang dimodifikasi secara ilegal, melaju pelan sambil terus mem-bleyer gasnya. Bahkan, sempat mengangkat pantatnya dari jok motor.
BACA JUGA:Citra Polisi di Dunia Nyata dan Dunia Maya: Cari Sanjungan, Malah Dapat Celaan
BACA JUGA:Ipda Purnomo, Terus Belajar Baik Bersama ODGJ (1): ’’Dibaptis’’ Polisi Baik oleh ODGJ Misterius
Tentu, aksi nyeleneh itu jelas-jelas ditujukan untuk mengejek Pak Eko yang mengawasinya dari belakang. Tak butuh waktu lama, remaja itu berhasil diamankan. Pak Eko membawanya ke dalam mobil patroli dan merekam momen ketika bocah tersebut menangis tersedu-sedu, memohon agar tak dilaporkan ke orang tuanya.
Video itu sontak meledak di media sosial. Ditonton puluhan juta kali, dikomentari ribuan orang, dan bahkan dijadikan konten ”react” oleh selebgram asal Prancis, Marvinachi.
Nama Pak Eko pun viral. Sudah go international. Sejak saat itu, citra Pak Eko berubah. Ia tidak lagi sekadar anggota kepolisian, tetapi juga menjadi figur publik yang dikenal luas, terutama oleh anak-anak dan remaja Lumajang.
Senin pagi, 30 Juni 2025, Pak Eko terlihat tengah berjaga di pertigaan Jalan Raya Pasirian. Ia berdiri tegap di tengah jalan, mengenakan seragam lengkap dan menenteng pelantang suara. Lelaki kelahiran 1979 itu sabar dan tegas mengingatkan para pengendara yang melintas untuk mematuhi rambu lalu lintas.
Aiptu Eko Budi Laksono memberi imbauan kepada anak muda yang suka motor.-Dokumen Pribadi-
Bahkan, ia mengucapkan terima kasih kepada pengendara yang memakai helm atau yang tertib berhenti saat lampu merah menyala. Di sela-sela itu, beberapa anak dan remaja tampak menyapanya dengan semangat.
Ada yang melambaikan tangan dari jok belakang sepeda motor. Ada pula yang meneriakkan namanya dari pinggir jalan. Sementara itu, para pengendara dewasa tak kalah ramah. Banyak yang menyunggingkan senyum saat melintas. Atau, sekadar mengangguk hormat sebagai bentuk sapaan.
”Teman-teman di grup WhatsApp suka nggojlok,” ujar Pak Eko, lantas tertawa. ”Katanya, go international cuma gara-gara motor njentit!” selorohnya saat menerima Harian Disway di Polsek Pasirian, Senin, 30 Juni 2025.
Di tangan Pak Eko, media sosial pun dijadikan sebagai media untuk berpatroli. Lewat akunnya itulah, ia berselancar mengamati peristiwa yang sedang terjadi di masyarakat. Mulai balap liar remaja, kecelakaan, hingga pencurian sapi.