JAKARTA, HARIAN DISWAY – Di tengah gempuran produk impor, semangat membangun usaha berbasis kerajinan lokal terus menggelora. Salah satunya datang dari pasangan suami istri asal Jakarta, Thio Siujinata dan Rika Christina, yang berhasil membawa bisnis mereka, Craftote, menembus pasar ekspor hingga ke Jepang dan Kanada.
Berawal dari rasa prihatin melihat minimnya apresiasi masyarakat terhadap produk lokal, pasangan yang akrab disapa couplepreneur ini akhirnya memutuskan untuk menciptakan brand yang bukan hanya estetis tetapi juga memiliki nilai-nilai luhur di dalamnya.
Craftote lahir pada 21 Oktober 2021 dengan konsep unik: galeri kerajinan tangan yang dikombinasikan dengan coffee shop.
Di sini, pengunjung tidak hanya bisa menikmati secangkir kopi, tetapi juga menyaksikan langsung proses pembuatan serta keindahan produk kerajinan berbahan serat alam seperti eceng gondok, pelepah pisang, purun, bambu, dan rotan.
BACA JUGA:BRI Luncurkan BRIvolution Initiatives Phase 1, Siap Akselerasi Transformasi Berkelanjutan
BACA JUGA:BRI Salurkan Rp 86,56 T untuk Pembiayaan Hijau di 2024, Dukung Capaian SDGs
“Kami ingin menciptakan ruang yang lebih dari sekadar kafe—sebuah tempat di mana orang bisa melihat langsung bagaimana produk kami dibuat secara manual oleh para pengrajin lokal, sekaligus mendukung gerakan go green,” ujar Thio.
Produk Lokal dengan Sentuhan Global
Craftote menawarkan beragam produk, mulai dari tas, dompet, hingga dekorasi rumah dengan harga yang bervariasi, yaitu antara Rp50 ribu hingga Rp 3 juta.
Yang membedakan mereka adalah layanan custom order, di mana pelanggan dapat memesan desain eksklusif sesuai kebutuhan.
Konsistensi Craftote dalam menggabungkan fungsi dan estetika menjadi kunci kesuksesan mereka. Kini, produk-produk Craftote telah rutin dikirim ke pasar internasional, terutama di wilayah Asia dan Amerika.
Namun, perjalanan menuju kesuksesan itu tidak ditempuh sendirian. Awal mula pertumbuhan bisnis Craftote ternyata tidak lepas dari partisipasi mereka dalam program Rumah BUMN BRI Jakarta pada akhir tahun 2021.
“Sebelum ikut program Rumah BUMN, kami masih awam soal UMKM. Tapi setelah mengikuti berbagai pelatihan seperti business matching, manajemen keuangan, efisiensi produksi, hingga business model canvas, cara pandang kami tentang bisnis benar-benar berubah,” kata Thio.
BACA JUGA:UMKM Kuliner Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Internasional, Sanrah Food Jadi Contoh Nyata
Didukung Program Pemberdayaan BRI
Bukan hanya sampai di situ, Craftote juga aktif mengikuti berbagai program pemberdayaan dari BRI seperti BRI UMKM EXPO (RT) 2025 dan BRI Incubator.