Dengan lolos ke final, mereka mendapatkan tambahan lagi USD 30 juta (Rp 487,8 miliar). Jadi totalnya, USD 109,625 juta, atau setara dengan Rp 1,78 triliun. Seru, kan?
Jumlah tersebut jelas masih berpotensi bertambah. Jika The Blues mampu mengalahkan Real Madrid atau PSG di final, mereka akan mendapatkan tambahan hadiah sebesar USD 40 juta, atau sekitar Rp 640 miliar!
BACA JUGA:Prediksi Skor Fluminense vs Chelsea, The Blues Jangan Lengah!
BACA JUGA:Chelsea Tanpa Liam Delap Lawan Fluminense, Gantinya Nicolas Jackson Atau Joao Pedro?
Menutup Biaya Transfer Chelsea
Profil Joao Pedro, superstar baru Chelsea yang antar The Blues ke final Piala Dunia Antarklub. Foto: Joao Pedro mencetak gol kedua ke gawang Fluminense, 9 Juli 2025. -Juan Mabromata-AFP
Pendapatan dari turnamen itu memberikan gambaran betapa besar skala finansial yang ditawarkan oleh Piala Dunia Antarklub 2025. Dengan angka yang sudah dicapai, Chelsea dapat dengan mudah menutupi biaya transfer pemain-pemain mahal yang diinginkan.
Misalnya, biaya transfer Joao Pedro yang mencapai GBP 60 juta, atau sekitar Rp 1,3 triliun. Harga itu seolah sudah terbayar dengan dua golnya di semifinal.
Sisa dana yang ada juga cukup untuk menutupi transfer pemain lain. Seperti Liam Delap dan Estevao Willian. Dua-duanya bersinar di Piala Dunia Antarklub, meski Estevao masih membela klubnya, Palmeiras.
Liam Delap dipinang dari Ipswich Town seharga GBP 30 juta, atau Rp 661,8 miliar. Sedangkan Estevao dihargai GBP 34 juta (sekitar Rp 750 miliar) oleh Palmeiras.
BACA JUGA:Malam Sempurna Chelsea: Lolos ke Semifinal dan Estevao Nyekor
BACA JUGA:Rating Pemain Chelsea Usai Tekuk Palmeiras 2-1, Cole Palmer Berapa?
Pro dan Kontra Hadiah Besar Piala Dunia Antarklub
9 hal tentang Piala Dunia Antarklub 2025, Real Madrid tetap favorit juara. Foto: Trofi Piala Dunia Antarklub dipajang di stadion Los Angeles.-Frederic J Brown-AFP
Namun, hadiah uang besar itu tidak selalu mendapatkan sambutan positif. Beberapa pihak, seperti manajer Manchester City, Pep Guardiola, sempat mengungkapkan kekhawatirannya.
Ia merasa bahwa timnya tidak pantas mendapatkan bonus dari turnamen setelah menjalani musim yang tanpa trofi.
Sementara itu, Enzo Maresca, manajer Chelsea, mengungkapkan bahwa ia tidak merasakan tekanan dari pemilik klub terkait potensi hadiah besar tersebut. Ia lebih fokus pada performa tim di lapangan.
Di sisi lain, presiden Liga-liga Eropa, Claudius Schafer, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa hadiah yang terlalu besar dapat merusak keseimbangan dan persaingan di kompetisi domestik, terutama di liga-liga yang lebih kecil.