MEDAN, HARIAN DISWAY - Di tengah riuhnya dunia yang makin sibuk dengan kecepatan teknologi dan derasnya arus informasi, Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan justru melangkah ke dalam.
Kampus tersebut menggelar acara bertajuk "Implementasi Metafisika Eksakta dalam Menjawab Tantangan Zaman”, bagian dari Seminar Internasional Metafisika Tasawuf Islam pada Rabu, 9 Januari 2025.
Seminar itu menjadi ajang mendalami titik temu antara sains dan spiritualitas. Pun, menjadi ruang kontemplasi bagi intelektual lintas disiplin.
Prof. Dr. Maya Sari mengaitkan konsep equal to equity dalam akuntansi spiritual di seminar Unpab, 9 Juli 2025.-Unpab-
BACA JUGA:Tahun Baru Islam 1447 H, Menag: Hijrah Bukan Sekadar Pindah Tempat, tapi Pindah Arah Hidup
Itu merupakan ruang pemikiran revolusioner yang menghidupkan kembali warisan keilmuan almarhum Prof. Dr. H. Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya.
Anda sudah tahu, ia merupakan seorang ulama dan ilmuwan asal Pangkalan Brandan yang telah memformulasikan Metafisika Eksakta, sebuah pendekatan sains spiritual berbasis tasawuf.
“Ilmu agama sesungguhnya adalah ilmu tertinggi, yang mampu membuktikan hukum alam,” ujar Rektor UNPAB, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan.
BACA JUGA:ICONITIES 2025 UINSA: Menyatukan Perspektif Lintas Budaya Lewat Bahasa dan Sastra Islam
Dalam forum itu, cucu Sayyidi Syaikh Kadirin, Syaikh Dr. H. Ahmad Baqi Arifin, membuka dimensi baru. Ia menjelaskan bagaimana wasilah dalam tasawuf memiliki kesetaraan logika dengan Quantum Entanglement dalam fisika modern. “Isra’ Mi’raj bukan mitos. Itu Quantum Leap,” tegasnya.
Dari Pakistan, Maulana Syekh Muhammad Yasin Attari Al-Qadri hadir membawa pesan bahwa tasawuf bukan pelengkap Islam, melainkan inti.
Maulana Syekh Muhammad Yasin Attari Al-Qadri dari Pakistan dalam seminar di Unpab Medan, 9 Juli 2025.-Unpab-
Dari Malaysia, Md Nor Alkhafiz menyoroti penerapan metafisika dalam perbankan syariah. Sementara dari Amerika, Ahmad Fauzi Lubis memaparkan energi metafisika eksakta secara daring.
BACA JUGA:Ini Hukum Menikah dengan Sepupu dalam Islam
Tak kalah penting, para akademisi lokal turut memperluas makna: Prof. Dr. Maya Sari mengaitkan konsep equal to equity dalam akuntansi spiritual.