Jawa Pos Adalah Monster

Kamis 10-07-2025,13:35 WIB
Reporter : Dhimam Abror Djuraid
Editor : Yusuf Ridho

Namun, logika korporasi tidak mengenal sejarah, tidak mengakui keringat dan pengorbanan, serta abai terhadap jasa. Ketika Dahlan sudah tidak dibutuhkan lagi, habis manis sepah dibuang. Logika korporasi mengatakan, ”habis manis sepah ditelan” adalah logika tolol.

Perang terbuka itu juga merupakan ”perang putra mahkota”. Ada tiga putra mahkota di Jawa Pos. Azrul Ananda dipersiapkan Dahlan Iskan. Hidayat Jati dipersiapkan Goenawan Mohammad dan Maesa Samola menjadi ahli waris Eric Samola.

Azrul Ananda sudah disingkirkan. Sekarang tinggal Hidayat Jati dan Maesa Samola yang menjadi penerus takhta. Hidayat Jati-lah yang sekarang menjadi penguasa. Mungkin ia punya skenario tersendiri terhadap Dahlan.

Saat ini sang monster terlihat sangat bernafsu untuk menghabisi Dahlan dengan segala cara. Dalam kisah Mary Shelley, monster yang tak bisa dikendalikan itu memburu dan membunuh keluarga Frankenstein. Sang monster bahkan ingin membunuh Frankenstein. 

Kisah ditutup dengan kematian Frankenstein dan sang monster mati dengan cara moksa, ’menghilang tanpa bentuk’.

Dahlan vs Jawa Pos tidak boleh menjadi versi baru Frankenstein vs monster. Bisa terjadi tiji tibeh alias mati siji mati kabeh, ’mati satu, mati semua’. Menang jadi arang, kalah jadi abu.

Dahlan Iskan adalah aset bangsa yang harus diselamatkan. (*)

 

Kategori :