HARIAN DISWAY - Kelompok Houthi dari Yaman dikabarkan berhasil menenggelamkan kapal dagang Eternity C, sebuah kapal berbendera Liberia di Laut Merah. Serangan ini menambah daftar panjang kapal yang mengalami insiden brutal yang diluncurkan pada jalur pelayaran tersebut.
Menurut pernyataan dari misi Aspides Uni Eropa, operasi penyelamatan telah dilakukan. Hingga kini hanya enam dari 25 awak kapal yang dikabarkan berhasil diselamatkan. Sementara kru lainnya masih dinyatakan hilang dari misi evakuasi yang dilakukan sehari setelah serangan.
Kapal dagang ini dikabarkan mengalami kerusakan parah dan kehilangan tenaga penggerak yang menyebabkan meninggalnya sejumlah tiga kru di tempat setelah diserang menggunakan drone laut dan enam rudal pada Senin, 7 Juli 2025 kemarin.
BACA JUGA:Houthi Kembali Lancarkan Serangan Ke Laut Merah, Tiga Kapal AS Jadi Target
BACA JUGA:Israel Gagal Cegat Rudal Houthi, 16 Orang Luka di Tel Aviv
Kapal Eternity C Mengalami Kerusakan, Senin, 7 Juli 2025--Purnawarta
Kapal dagang Eternity C memiliki total 22 awak kapal. 21 orang Filipina dan 1 Rusia, beserta dengan 3 penjaga berdasarkan misi penyelamatan oleh Uni Eropa.
Houthi, sekelompok orang bersenjata yang dibantu oleh Iran mengklaim bahwa aksi brutal tersebut memang dilakukan oleh mereka setelah melihat sebuah kapal yang sedang berlayar menuju Pelabuhan Eliot di Israel.
Milisi Houthi merilis video aksi serangan mereka yang menunjukkan kelompok bersenjata yang menaiki kapal dan tenggelamnya kapal kargo setelah beberapa ledakan mengenai target hingga tenggelam perlahan ke dalam laut.
Meski demikian, Yahya Saree, juru bicara Houthi mengatakan bahwa serangan tersebut diluncurkan setelah Angkatan Laut mereka memberikan peringatan terhadap awak kapal.
BACA JUGA:Salah Sasaran? Houthi Yaman Tembak Kapal Rusia di Laut Merah
BACA JUGA:AS dan Inggris Serang Milisi Houthi di Yaman, Joe Biden: Kami Amankan Rute Komersil Dunia
Eternity C terhitung sebagai kapal berbendera Liberia kedua yang diserang dan ditenggelamkan oleh Milisi Houthi pada satu minggu terakhir. Sebelumnya, kapal kargo Magic Seas juga mengalami serangan serupa dan tenggelam pada 6 Juli 2025.
Kedua serangan Houthi ini menjadi bagian dari sikap pembalasan atas dukungan Amerika Serikat dan Negara Barat terhadap Israel.
Aksi brutal mereka telah meningkatkan rasa was-was terhadap keamanan jalur perdagangan internasional di Laut merah. Namun, mereka menyatakan bahwa hanya menargetkan kapal yang memiliki keterkaitan dengan Amerika Serikat atau Israel sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober 2023.