Sebanyak 103 Kopdes Merah Putih yang akan menjadi mock up atau model percontohan ke depan. Kisah sukses sejumlah Kopdes Merah Putih tersebut akan diduplikat ke desa lainnya. Semuanya akan beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025.
"Ini dilakukan untuk memastikan bukan hanya berdiri dan beroperasi, tapi Kopdes Merah Putih bisa memberi manfaat optimal bagi masyarakat," jelas Adita.
Ia juga mengatakan bahwa program tersebut akan dioperasikan melalui pendekatan yang inklusif, modern, dan berbasis gotong-royong.
BACA JUGA:Budi Arie Minta Tambahan Anggaran Rp 5,98 Triliun untuk Penguatan Koperasi Desa
Adanya Kopdes Merah Putih menjadi harapan agar eknomi di desa meningkat serta dapat mengurangi kemiskinan. Sehingga tidak ada lagi masyarakat desa yang terperangkap pinjol ilegal, tengkulak, bahkan rentenir.
Selain itu, program tersebut juga berpotensi mendorong usaha lokal. Sehingga nantinya akan memperpendek rantai distribusi dan tersedianya akses sumber daya serta layanan yang dibutuhkan masyarakat desa.
"Kopdes Merah Putih mengedepankan kemakmuran dan kesejahteraan petani, karena menjadi tempat menampung hasil produksi pertanian secara langsung, tanpa melewati panjangnya rantai pasok yang selama ini menekan keuntungan petani," ujarnya.
Adita mengatakan, singkatnya pasok dapat menekan pergerakan tengkulak dan menguntungkan konsumen, karena bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
BACA JUGA:Rini Soemarno Sebut Prabowo Punya Komitmen untuk Meratakan Ekonomi dengan Perkuatan Koperasi
Kopdes Merah Putih akan dikembangkan melalui tiga pendekatan utama. "Pertama, membangun koperasi baru; kedua mengembangkan koperasi yang sudah ada, dan ketiga merevitalisasi koperasi," jelasnya.
Sedangkan secara kelembagaan, Kopdes Merah Putih terdiri mulai dari kantor, gerai sembako, unit simpan pinjam, klinik dan apotek desa, serta distribusi logistik.
Ia berharap, adanya fasilitas tersebut dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses kebutuhan pokoknya. Mereka juga bisa melakukan pinjaman modal tanpa harus melalui rentenir. Serta tersedianya tempat penyimpanan hasil tani dan laut yang aman.
"Fasilitas yang terdapat di Kopdes Merah Putih diharapkan bisa mempermudah masyarakat mengakses kebutuhan pokok yang lebih terjangkau,” ujarnya. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya