HARIAN DISWAY - Para penggemar film Korea, sudahkan Anda menonton Wall to Wall? Kalau belum, siap-siap diajak ke dalam dunia penuh tekanan yang terasa terlalu dekat dengan kenyataan.
Wall to Wall tayang di Netflix 18 Juli 2025 dan langsung jadi bahan obrolan fans di berbagai belahan dunia. Ia masuk dalam jajaran 10 besar film yang paling banyak ditonton di Indonesia.
Ia bahkan menempati urutan ketiga terbanyak ditonton di Netflix global, dengan 6,4 juta penayangan. Hal itu tidak mengherankan. Wall to Wall mengusung cerita yang sangat relatable bagi kebanyakan penonton.
Film itu mengisahkan liku-liku pekerja kelas menengah yang hidup di apartemen. Lengkap dengan suara tetangga yang mengganggu, dan tekanan ekonomi yang makin menghimpit.
BACA JUGA:Lee Min Ho Sempat Tolak Proyek Omniscient Reader: The Prophecy, Apa Sebab?
BACA JUGA:Akting Jisoo BLACKPINK di Omniscient Reader: The Prophecy Dikritik, Ini Kata Sutradara
Belum nonton dan penasaran? Simak sinopsis singkat dan ulasannya berikut ini. Tenang saja, tidak mengandung spoiler, kok.
Sinopsis Wall to Wall
Foto: cuplikan Film -netflix-
Wall to Wall berfokus pada Woo-sung (diperankan oleh Kang Ha Neul), seorang karyawan biasa yang bermimpi punya rumah sendiri. Setelah jungkir balik cari uang, dia akhirnya bisa beli satu unit apartemen.
Kecil dan sederhana. Namun cukup baginya yang masih single. Tapi bukannya bahagia, hidupnya malah pelan-pelan berubah jadi horor. Awalnya, ia mengira gangguan-gangguan muncul karena kualitas bangunan apartemennya yang buruk.
Bagaimana tidak? Dinding unit apartemennya sangat tipis. Bunyi langkah kaki di koridor, dentuman musik dari unit lain, sampai tangisan bayi dari kamar sebelah bisa terdengar jelas.
BACA JUGA:5 Alasan Nonton Omniscient Reader: The Prophecy, Gabungan Cerita Unik dan Deretan Aktor Kelas A
Dari sini, kita mulai diajak menyelami ketegangan batin dan membuat kita ikut merasakan kegelisahan Woo-sung yang mencekam.
Atmosfer tegang yang dibangun dalam Wall to Wall benar-benar bikin sesak. Sutradara Kim Tae Joon berhasil menyulap ruangan sempit jadi labirin tekanan psikologis. Banyak penonton menyebut film itu sebagai salah satu tontonan paling bikin stres tak tertolong.