Pameran Another Day to Play di Surabaya, Belajar dan Bermain lewat Karya Seni

Senin 28-07-2025,10:00 WIB
Reporter : Ilmi Bening
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Karya seninya berjudul Permainan 24 itu berpadu dengan kolom-kolom matematis. Melalui gambar-gambar itu, bocah kelas 7 SMP tersebut menyulap kertas biasa menjadi kartu. Berhiaskan karakter warna-warni dan angka. 

Pengunjung Another Day to Play dapat mencoba mengambil empat kartu secara acak. Kemudian, berdasarkan angka yang muncul, pengunjung boleh mengoperasikan angka dengan pembagian, perkalian, penjumlahan, atau pengurangan. Hasil operasi bilangan tersebut harus menghasilkan angka 24. 


Permainan dengan karakter gim dan dinosaurus dalam pameran seni Another Day to Play mengangkat permainan matematika 24. - Ilmi Bening - Harian Disway

BACA JUGA:Jalan Menuju Cahaya: Pameran Seni Rupa Lintang Lima dalam Rasa Rasaning Karsa

Bagi anak-anak, permainan itu mungkin akan menjadi sarana pembelajaran visual yang tidak membosankan dan seru.

Sebab, melalui karya seni, anak-anak tak sekadar bermain. Tetapi, juga diberi kesempatan untuk menggambar karakter kesukaannya.  

Pembelajaran tersebut sangat cocok untuk anak-anak dengan gaya belajar visual. Mereka dapat belajar dengan baik dan enjoy. Apalagi ketika melihat gambar karakter warna-warni yang menarik. Pun, dapat membuat flashcard.  

BACA JUGA:Wisma Jerman Gelar Pameran Lukisan La Wet oleh Daniel Kho, Serukan Pentingnya Keseimbangan Alam

Pembelajaran tersebut akan membantu untuk menyimpan memori pembelajaran dalam jangka panjang. Juga melatih anak-anak untuk berdiskusi dengan gambar.

Melalui Permainan 24 karya Raynold, orang tua dapat mengajak anak untuk belajar melalui seni. Bahkan, ketika mengunjungi pameran seni tersebut, pengunjung dapat mengingat salah satu adegan dalam film Inside Out.

Dalam film itu, ditunjukkan bahwa anak-anak selalu menyimpan karakter kesukaannya dalam imajinasi mereka. Tetapi, jika dibiarkan saja, maka itu hanya akan menjadi memori yang tertimbun. 

BACA JUGA:Komperta Gelar Pameran Seni Rupa Maneges, Ekspresi Spiritual dan Renungan Diri Para Perupa

Itu mungkin akan berbeda ketika anak-anak bisa mengeksplorasi karakter tersebut menjadi karakter seni yang berwujud. Karya itu akan menjadi kenangan kecil yang manis untuk orang tua maupun anak-anak.

Pameran tersebut berlangsung dari 26 Juli hingga 3 Agustus 2025, terbuka setiap hari, kecuali Senin, pada pukul 09.00–21.00 WIB. 

"Nanti programnya ada menggambar bareng, tur dengan Orasis, ada workshop DIY juga. Di Hari Anak Nasional ini, harapannya anak-anak semakin merdeka untuk berkarya, dan publik bisa tahu cara mengapresiasi karya yang baik," ujar I Putu Mahendra Dharmawan Putra, Founder Lotus Art Courses. (*) 

Kategori :