Seorang demonstran mengibarkan bendera bertuliskan --Reuters
Kebijakan itu dianggap sebagai upaya meredam gelombang protes. Namun, sebagian warga tetap kecewa.
“Setelah kami putuskan akan menggelar protes, baru dia umumkan semua itu,” kata Norhamizah Mohamed (48), warga Besut. “Bukan kami tidak suka dia, tapi kami tidak suka cara dia memimpin negara,” jatanya.
BACA JUGA:Malaysia Selidiki Penyiksaan Massal di Organisasi Keagamaan
Meskipun menghadapi tekanan, Anwar masih memiliki tingkat dukungan yang relatif stabil. Survei terbaru Merdeka Centre menunjukkan bahwa 55 persen responden menyatakan puas dengan kinerjanya.
Survei tersebut mencatat bahwa sebagian publik mengapresiasi upaya pemerintah menstabilkan politik nasional dan meningkatkan citra Malaysia di tingkat internasional, termasuk melalui kepemimpinannya di ASEAN tahun ini.
Pemilu nasional berikutnya dijadwalkan paling lambat pada Februari 2028. Namun, demonstrasi ini menunjukkan meningkatnya ketegangan politik yang bisa berdampak pada dinamika pemerintahan ke depan.(*)
*)Mahasiwa Magang Podi English for Business Communication and Professional Politeknik Negeri Malang