Ciri khas dari core ini adalah pakaian berwarna netral seperti coklat dan hitam, ruangan dengan pencahayaan redup, kopi hitam, lilin, dan kutipan sastra. Banyak konten Dark Academia yang berisi studi di malam hari, membaca buku, atau membuat jurnal tulisan tangan.
4. Y2Kcore
Contoh Y2Kcore yang sangat mencolok dan colorful.--
Tren ini terinspirasi dari fashion dan budaya pop tahun 2000-an awal. Menunjukkan outfit warna neon, crop top, ponsel flip, aksesori manik-manik, dan musik pop era Britney Spears.
BACA JUGA: Baggy Jeans kembali Populer Berkat Tren Y2K
5. Lebaran Core
Contoh tampilan pada lebaran core yang menunjukkan suasana lebaran.--
Konten yang disuguhkan berupa nuansa saat lebaran tiba, menampilkan momen-momen khas lebaran seperti makanan, outfit check, atau kegiatan silaturahmi. Core ini sangat populer di Indonesia terutama pada saat lebaran tiba.
Masih ada lebih banyak core yang viral di TikTok dengan berbagai genre, tema, visual, dan keunikan yang beragam. Orang-orang semakin kreatif dengan menciptakan core baru yang lebih unik dan menarik.
Mengapa Core Disukai Gen Z?
Gen Z dengan segala kreativitas dan keunikan mereka sangat menyukai tren core yang tersebar di media sosial. Selain karena aksesnya yang mudah, core juga memberikan visualisasi estetika yang personal dan bisa mencerminkan kepribadian atau mood.
BACA JUGA: Kupas Tuntas Rumor Gen Z
Core juga bisa menjadi media ekspresi diri yang bebas dan tanpa aturan baku. Selain itu, karena aksesnya yang mudah, tren ini mudah diviralkan karena visualnya yang unik dan relatable untuk semua kalangan.
Gabungan antara visual dan suara yang catchy membuatnya ideal untuk konten TikTok. Maka, tidak heran jika banyak Gen Z yang menyukai tren core ini,
Dampak dan Fenomena Sosial
Karena seringnya konten core ini FYP di TikTok, orang-orang mulai mengimplementasikan tren ini dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tren fashion, dekorasi kamar, bahkan cara orang menjalani hidup.
BACA JUGA: Tren Warna Electric Purple dalam Busana Koleksi 2025
Terkadang, tren ini juga mengaburkan batas antara gaya hidup dan persona digital. Kadang juga menimbulkan tekanan untuk selalu punya vibe aesthetic yang konsisten. Meski begitu, tren core juga membuka ruang untuk kreativitas dan eksplorasi diri.