HARIAN DISWAY - Baju mungkin rajin dicuci setiap kali selesai dipakai, tapi bagaimana dengan benda-benda lain yang selalu digunakan sehari-hari?
Mulai dari sarung bantal, handuk, hingga spons cuci piring, banyak yang justru jarang dibersihkan atau diganti. Padahal, benda-benda ini bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman, tungau, dan debu yang tak terlihat.
Seiring waktu, kotoran akan menumpuk dan berpindah ke kulit atau pernapasan, memicu berbagai masalah mulai dari alergi hingga iritasi.
BACA JUGA: 5 Penerapan Green Living di Rumah untuk Pemula, Dukung Hidup Berkelanjutan
Karena itu, menjaga kebersihan tidak hanya berlaku untuk pakaian atau peralatan makan, tetapi juga untuk setiap barang yang sering digunakan, agar tetap higienis dan aman.
Alasan utama benda-benda tertentu perlu sering diganti atau dicuci adalah karena penumpukan kotoran, minyak, dan keringat yang terjadi setiap kali digunakan.
Tanpa disadari, sisa-sisa tersebut menjadi “makanan” bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak, apalagi jika benda berada di tempat lembap atau jarang terkena sinar matahari.
BACA JUGA: Cara Memilih Sofa Bean Bag dan Cara Membersihkannya
Masalahnya, banyak benda yang terlihat bersih padahal menyimpan koloni mikroorganisme tak kasat mata. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memicu reaksi alergi, jerawat, hingga penyakit kulit yang sulit diatasi.
Mengganti atau mencuci benda secara rutin bukan sekadar kebiasaan bersih-bersih, tetapi juga langkah penting untuk menjaga kesehatan.
Terdapat sejumlah benda yang sering dipakai setiap hari dan jarang tersentuh air atau diganti, padahal justru berpotensi menjadi sarang kuman.
BACA JUGA: 8 Tip Membuat Kamar Tidur Terlihat Estetik
1. Sarung bantal & sprei
Sarung bantal dan sprei perlu diganti seminggu sekali untuk mencegah bertumbuhnya tungau dan bakteri. --iStock
Seminggu adalah waktu ideal sebelum dua benda ini mulai menumpuk kotoran. Selama tidur, kulit akan melepaskan sel-sel mati, keringat, dan minyak alami yang berakhir menempel pada permukaan kain.