HARIAN DISWAY - Militer Israel (IDF) menyetujui strategi perang baru Israel setelah mengalami silang pendapat dengan Perdana Menteri Netanyahu.
Sebelumnya, Letnan Jenderal IDF Eyal Zamir menentang strategi tersebut. Dia menilai bahwa pendudukan penuh atas Gaza seperti masuk ke dalam perangkap dan dapat membahayakan nyawa para sandera Hamas.
BACA JUGA:Strategi Perang Baru Israel: Netanyahu Ingin Kuasai Seluruh Jalur Gaza
Namun pada Rabu, 13 Agustus 2025 lalu ia menyetujui kerangka kerja utama untuk operasi militer di Jalur Gaza.
Hingga saat ini, pemerintah Israel belum mengumumkan tanggal yang pasti kapan mereka akan memasuki Gaza.
Ismail Al-Thawabta, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan bahwa pasukan Israel terus melakukan serangan agresif di Gaza.
BACA JUGA:Netanyahu Paparkan 5 Syarat Untuk Akhiri Perang Gaza
“Serangan-serangan ini merupakan eskalasi yang berbahaya dan bisa menyebabkan kehancuran fasilitas-fasilitas sipil,” tutur Al-Thawabta.
Di sisi lain, pertahanan sipil di Gaza juga menyatakan bahwa Israel telah melakukan serangan udara di Gaza.
Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza Mahmud Bassal mengatakan bahwa Israel menyerang setidaknya 35 warga di wilayah Gaza pada Rabu lalu.
Sabah Fatoum, pengungsi yang berada di salah satu kamp Tal al-Hawa mengatakan bahwa dia mendengar suara ledakan di wilayah tersebut.
“Banyak serangan udara dan tank di selatan Tal al-Hawa beserta drones yang terus datang,” ucap Fatoum. (*)
*) Mahasiswa magang prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya