Konsep Iblis dalam Chainsaw Man, Ketakutan yang Menjadi Nyata

Kamis 21-08-2025,11:00 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY – Sebelum masuk ke pembahasan tentang konsep iblis, mari menengok sedikit tentang asal-usul serial Chainsaw Man. Manga itu pertama kali terbit di majalah Weekly Shonen Jump milik Shueisha pada Desember 2018.

Dibuat oleh Tatsuki Fujimoto, nama yang sebelumnya dikenal lewat karya eksperimental Fire Punch, Chainsaw Man langsung menarik perhatian pembaca. Dengan gaya bercerita yang liar, penuh darah, dan sarat kejutan.

Fujimoto membagi kisah itu menjadi dua bagian. Bagian pertama, yang sering disebut sebagai Public Safety Arc, berjalan dari 2018 hingga 2020.

BACA JUGA:Chainsaw Man Reze Arc Siap Ledakkan Layar Bioskop

Mengisahkan perjalanan Denji yang bergabung dengan Biro Keamanan Publik Jepang setelah berubah menjadi manusia gergaji.

Bagian itu terdiri dari 97 chapter dan ditutup dengan pertarungan melawan Makima, salah satu antagonis paling kompleks dalam dunia manga modern.

Bagian kedua, yang mulai terbit pada Juli 2022, membawa nuansa berbeda. Yakni dengan memperkenalkan protagonis baru bernama Asa Mitaka, siswi SMA yang terikat kontrak dengan War Devil.

BACA JUGA:4 Anime Aksi Recommended, Dari Dandanan hingga Chainsaw Man

Perubahan tokoh utama itu menunjukkan keberanian Fujimoto untuk menantang pola umum shonen, yang biasanya satu protagonis utama bertahan hingga akhir.

Popularitas Chainsaw Man melonjak dengan cepat. Pada Desember 2022, adaptasi anime garapan MAPPA dirilis dan semakin memperluas penggemarnya. Baik di Jepang maupun internasional.

Visual yang brutal, musik yang intens, serta pendekatan sinematik membuat anime itu menjadi salah satu rilis paling ditunggu pada masanya.

BACA JUGA:4 Anime Aksi Recommended, Dari Dandanan hingga Chainsaw Man

Tak hanya itu, kehadiran berbagai ending song yang berbeda tiap episode menambah kesan unik. Pun, menggambarkan betapa seri tersebut dikerjakan dengan visi artistik yang jelas.

Chainsaw Man juga menuai pujian karena keberaniannya menghadirkan cerita yang lebih gelap dibanding shonen kebanyakan.

Alih-alih hanya soal pertempuran dan mimpi meraih kekuatan, Fujimoto menghadirkan karakter-karakter yang penuh luka batin, trauma, serta dilema eksistensial.

Kategori :