AS Larang Peredaran Udang Beku Asal Indonesia, Diduga Mengandung Bahan Radioaktif

Jumat 22-08-2025,12:35 WIB
Reporter : Najwal Hamamah*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan peringatan keras agar masyarakat tidak mengonsumsi, menjual, maupun menyajikan produk udang beku tertentu dari Indonesia.

Hal ini menyusul indikasi kontaminasi isotop radioaktif Cesium-137 dalam beberapa produk yang beredar.

Produk yang dimaksud diproses oleh perusahaan Indonesia, yakni PT Bahari Makmur Sejati, yang menjalankan bisnis dengan nama BMS Foods.

FDA menyampaikan bahwa isotop Cesium-137 ditemukan dalam satu sampel kontainer pengiriman yang ditahan sebelum memasuki pasar AS, dengan tingkat sekitar 68 Bq/kg, jauh di bawah batas intervensi FDA sebesar 1200 Bq/kg.

Meski demikian, BPOM-nya Amerika tersebut menekankan risiko terhadap paparan jangka panjang tetap mengkhawatirkan.

Produk yang ditarik antara lain udang beku merek Great Value (milik Walmart), dengan kode lot: 8005540-1, 8005538-1, 8005539-1.

BACA JUGA:BPOM Hentikan Peredaran Produk La Tiao Setelah Kasus Keracunan di Tujuh Daerah

BACA JUGA:Empat Jenis Snack La Tiao Positif Bakteri Bacillus Cereus, BPOM Perintahkan Penarikan Dari Peredaran

Semua berlabel “Best-by 15 Maret 2027” dan telah didistribusikan ke 13 negara bagian AS, termasuk Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Kentucky, Louisiana, Missouri, Mississippi, Ohio, Oklahoma, Pennsylvania, Texas, dan West Virginia.

Penarikan ini muncul setelah petugas Bea Cukai AS mendeteksi keberadaan Cesium-137 di kontainer pengiriman ke pelabuhan Los Angeles, Houston, Miami, dan Savannah.

Walaupun kontainer yang positif langsung ditahan, beberapa kiriman yang tidak memicu alarm tetap lolos dan sampai ke jaringan distribusi Walmart. FDA kemudian menyarankan agar distribusi dan penjualan produk tersebut dihentikan segera.

Resiko kesehatan utama dari paparan Cesium-137 dalam jumlah rendah dan jangka panjang adalah meningkatnya risiko kanker akibat kerusakan DNA.

Walaupun tingkat yang terdeteksi jauh di bawah ambang batas, pencegahan konsumsi tetap dianggap langkah bijak oleh otoritas kesehatan.

BACA JUGA:Dilarang BPOM, Kudapan La Tiao Masih Banyak Ditemukan di Kebun Binatang Surabaya

BACA JUGA:DPR Minta BPOM Tingkatkan Pengawasan Makanan Jelang Ramadan

Kategori :