Ia menekankan bahwa kegiatan seperti itu adalah wujud nyata semangat kebersamaan. Sekaligus bagian dari upaya pelestarian budaya bangsa.
Penampilan musik angklung diiringi band modern dengan membawakan berbagai lagu nasional dan daerah. --Istimewa
Usai sambutan, pertunjukan seni pun berlangsung dalam dua sesi. Sesi pertama, penonton diajak menyelami semangat perjuangan lewat lagu Maju Tak Gentar, puisi Karawang-Bekasi, hingga persembahan angklung towel tunggal membawakan lagu Aryati.
BACA JUGA: Pameran Seni ARTSUBS 2025 Surabaya, Tentang Membungkus Cinta dan Luka dalam Estetika
Suasana haru juga terasa saat tiga repertoar medley bertajuk Kidung Manunggal dibawakan, mengalun dengan lagu Indonesia Pusaka, Api Kemerdekaan, dan Seuntai Manikam.
Penampilan vokal tunggal Butet serta lagu perjuangan Gugur Bunga menjadi penutup sesi pertama yang emosional.
Penampilan band SMKN 12 Surabaya di sela rehat dengan membawakan lagu Indonesia Jaya dan Bendera. --Istimewa
Di sela rehat antara sesi pertama dan kedua, panggung kembali semarak dengan penampilan band dari SMKN 12 Surabaya.
Mereka membawakan lagu Indonesia Jaya dan Bendera, diiringi instrumen modern. Seperti biola, drum, keyboard, bass, saksofon, dan flute.
BACA JUGA: Standar Baru Seni Surabaya
Memasuki sesi kedua, deretan lagu nasional kembali menggema. Dimulai dengan Syukur dan Selendang Sutra.
Puncak antusiasme hadir saat lagu Kebyar-Kebyar dibawakan dengan teatrikal perobekan bendera di atas panggung.
Kemudian dilanjutkan dengan penampilan medley Senandung Kemerdekaan menyajikan Nusantara V, Surabaya Oh Surabaya, dan Manuk Dadali.
Penampilan sesi kedua dengan diiringi seni karawitan membawakan lagu nasional dan daerah. --Istimewa
BACA JUGA: ARTSUBS 2025, Tafsir Seni Dunia Material
Tak ketinggalan, seni karawitan juga menguatkan nuansa tradisi dalam lagu Gending Lancaran 45, sebelum ditutup meriah dengan lagu Hari Merdeka.